+44(0) 1234 567 890 info@domainname.com

Selasa, 09 Desember 2014

BELAJAR TAWAKKAL (DALAM MENGAIS REZEKI) DARI SEEKOR BURUNG


"Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi REZKI sebagaimana REZKI burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR At-Tirmidzi)
TERNYATA ada beberapa SIFAT dan SIKAP yang dilakukan oleh burung dalam mencari makanannya, yaitu:
1. BURUNG SELALU BANGUN PAGI
Tidak ada burung yang bangunnya kesiangan, kecuali burung sakit, atau burung malam (burung hantu). Namun jika dilihat secara umum, burung selalu bangun pagi. Ia bangun dengan penuh OPTIMISME, RIANG dan GEMBIRA tanpa ada rasa KHAWATIR sedikitpun akan makan apa hari ini, tidak pernah KHAWATIR akan REZKI yang pasti sudah disiapkan oleh الله. Bahkan di celah persiapannya, dia sambil sibuk bernyanyi dan membangunkan manusia, seolah dia menunjukkan kepada kita akan REZKI الله yang selalu siap kita jemput. Seolah ia menunjukkan kepada kita bagaimana ia BERTASBIH kepada الله, melalui kicauannya.
Contohlah burung saat ia bangun pagi, ia selalu menyempatkan diri untuk BERSYUKUR, MEMUJI الله yang Maha Pemurah, dan BERTASBIH kepada الله melalui nyanyiannya. Kita diberi infrastruktur jauh lebih istimewa daripada burung, mari kita gunakan waktu kita untuk bangun pagi, BERSYUKUR, BERTASBIH dan BERMUNAJAT kepada الله, seperti yang dilakukan oleh burung.
2. BURUNG BERUSAHA BERDIRI, PERSIAPAN SEBELUM TERBANG
Dalam usaha mencari REZKI, kita juga harus melakukan “pemanasan”, persiapan FISIK maupun MENTAL, maupun FIKIRAN guna kesempurnaan IKHTIAR kita.
3. BURUNG TERBANG DAN MENGEPAKKAN SAYAP MELAWAN GRAVITASI BUMI
Dalam usaha mencari REZKI, jarang sekali tanpa hambatan ataupun kesulitan yang kita hadapi, seperti burung saat terbang dia BERUSAHA SEKUAT TENAGA untuk melawan grafitasi bumi, agar tidak terjatuh.
Seperti kita, di setiap usaha ada saja penolakan, kelelahan, kesulitan, kebuntuan berfikir yang kadang kita temui, namun yakinlah, bahwa semua itu akan membuat kita menjadi lebih taft (tough), lebih tangguh, lebih ahli di kemudian hari, seperti otot-otot sayap burung, karena setiap hari melawan kuatnya gravitasi bumi, dia akan menjadi lebih KUAT dan KUAT LAGI, hingga jika dalam cuaca ekstrim sekalipun, dia telah terbiasa. Jika kita telah terbiasa dengan “ hujan badai “ sulitnya mencari REZKI, maka disaat ada cuaca normal, semua kondisi wajar, kita akan dengan mudah menaklukkan tantangan kehidupan tersebut.
4. SAAT TERBANG SELALU YAKIN DAN TAK PERNAH RAGU
“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (Ath Tholaq: 3)
Saat kita telah berdo’a, dan BERTAWAKKAL kepada الله, maka jangan pernah ragukan hasilnya, karena yakinlah, الله telah mempersiapkan REZKI untuk kita. Burung tak pernah RAGU saat terbang, dia selalu yakin bahwa, disana ada HARAPAN, yang telah dipersiapkan oleh الله.
5. TERBANG DGN INSTING, KE TEMPAT YANG RIMBUN DAN SUBUR
Dalam usaha mencari REZKI, diperlukan “ILMU” yang relevan, guna menunjang kesempurnaan IKHTIAR. Jikalau burung hanya dibekali insting oleh الله, untuk mencari tempat-tempat yang rimbun dan subur makanan, maka kita diberi panca indra dan akal pikiran yang luar biasa oleh الله, yang bisa kita gunakan untuk menganalisa dimana tempat-tempat yang subur dan rimbun akan REZKI الله.
6. SETELAH MAKAN, DIA BAWA PULANG SEBAGIAN REZKINYA
Saat mencari REZKI, jangan pernah lupakan beban AMANAH KELUARGA, anak istri yang selalu menanti hasil ikhtiar yang kita lakukan.
7. JIKA MENGAMBIL MAKANAN, BURUNG TIDAK PERNAH MERUSAK
Saat mengambil makanan, burung selalu dengan cara yang INDAH dan SANTUN, tidak pernah ia melakukan perusakan dalam proses pencarian makanan, bahkan ada beberapa jenis burung yang membantu proses pembuahan beberapa tanaman.
Malu rasanya, jika kita dalam proses mencari REZKI kita, harus merugikan orang, harus merusak hak-hak orang, harus menyakiti dan mengecewakan orang lain.
“Barang siapa yg merasa lelah di sore hari karena mencari REZKI dgn tangannya, maka akan diampuni dosa dosanya.” (HR Tabroni)
Subhanallah ...
Semoga ALLAH senantiasa melindungi kita dari godaan setan yang terkutuk, dan semoga ALLAH selalu memberikan kita kesabaran dalam setiap ujiannnya dan memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Aamiin
No comments

Manfaat Minyak Zaitun itu Banyak


Minyak zaitun atau yang disebut olive oil memiliki banyak sekali manfaat. Minyak zaitun bermanfaat untuk kecantikan maupun kesehatan. minyak zaitun bahkan menjadi rekomendasi pengganti minyak sayur. Karena minyak zaitun merupakan minyak nabati yang memiliki kandungan lemak tak jenuh yang tinggi. Mari kita bahas manfaat dari minyak zaitun atau olive oil ini.
Mengandung lemak tak jenuh sehingga baik untuk dikonsumsi. Lemak tak jenuh ini dapat membantu menurunkan kadar kolestrol.
Minyak zaitun yang dapat membantu menurunkan kadar kolestrol secara tidak langsung juga membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Minyak zaitun dapat dikonsumsi untuk melancarkan pencernaan, namun mengkonsumsi minyak zaitun juga tidak boleh berlebihan. Dan perlu anda ketahui dahulu apakah tubuh anda termasuk yang alergi terhadap minyak zaitun atau tidak.
antioksidan yang tinggi pada minyak zaitun dapat mencegah penyakit jantung dan kanker.
Dan minyak zaitun juga bermanfaat sekali di bidang kecantikan, (biasanya yang digunakan untuk kecantikan adalah yang virgin olive oil)
  1. Melembabkan bibir.
  2. Melembabkan wajah.
  3. Melembutkan rambut dan mengatasi rambut rontok maupun ketombe.
  4. Jika anda ingin memiliki kuku yang sehat dan indah, rendamlah kuku anda pada campuran minyak zaitun dan air hangat sebelum anda beranjak tidur.
  5. Mencegah penuaan dini, caranya hanya dengan mengoleskan campuran lemon dan minyak zaitun pada wajah kita sebelum tidur. Diamkan selama 20 menit lalu bersihkan dengan sabun muka.
Nah, tahukan. Kalo minyak zaitun memiliki segudang manfaat yang luar biasa. Itu tadi hanya beberapa dari manfaat minyak zaitun yang saya ketahui.
No comments

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Belilah Dagangan Mereka Meski Engkau Tak Terlalu Membutuhkan
Mereka tidak minta sedekah dari anda, tapi mereka hanya butuh dagangan mereka dibeli. Sobat, jika anda bertemu pedagang asongan seperti ini bantulah mereka dengan membeli dagangan mereka meskipun kita tidak terlalu membutuhkan. Yakinlah, mereka berusaha untuk tidak menjadi peminta dan pengemis tapi mereka berusaha untuk keluarga mereka.
Jika kita membantu membeli dagangan mereka agar mereka bisa menafkahi keluarganya dan hidup layak, dengan niat mengharap ridho Allah, pasti Allah akan membalas dengan balasan yang jauh lebih baik di dunia maupun akherat.
Seutama-utama amal Shalih, ialah engkau memasukkan kegembiraan kepada saudaramu yang beriman”. (menyenangkan hati orang yg beriman dgn cara yg halal)
[HR. Ibn Abi Dunya dan dihasankan olah Syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami’ush Shaghir 1096]
========================
Belilah meski kita tidak butuh.
Mereka bukan pengemis yang meminta-minta.
Mereka berdagang dengan usaha.
Meski usia tak lagi muda.
Dengan membeli dagangan mereka, berarti kita membantu mereka mencukupi kebutuhan sehari-hari dan menafkahi keluarga mereka. Insyaa Allah pahalanya besar jika niat kita ikhlas karena Allah untuk menolong mereka.
Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan atasnya di dunia dan akhirat. (HR Muslim)
"Sayangilah orang-orang di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangimu". [HR. Tirmidzi]
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka,...... (HR Ahmad)
"Orang yang membiayai kehidupan para janda dan orang-orang miskin bagaikan orang yang berjihad fii sabiilillaah.” (HR Bukhari)
Dan pada harta-harta mereka (orang2 mampu/kaya) ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (Adz-Dzariyat:19).
No comments

Minuman keras (khamr) adalah induk kejahatan


الْخَمْرُ أُمُّ الْخَبَائِثِ وَمَنْ شَرِبَهَا لَمْ يَقْبَلِ اللَّهُ مِنْهُ صَلاَةً أَرْبَعِينَ يَوْمًا فَإِنْ مَاتَ وَهِىَ فِى بَطْنِهِ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
Khamr itu adalah induk keburukan (ummul khobaits) dan barangsiapa meminumnya maka Allah tidak menerima sholatnya 40 hari. Maka apabila ia mati sedang khamr itu ada di dalam perutnya maka ia mati dalam keadaan bangkai jahiliyah. (HR At-Thabrani, Ad-Daraquthni dan lainnya)
Minuman keras itu berbahaya karena merusak otak dan pikiran kita. Saat mabuk, kita jadi tidak sadar akan apa yang kita ucapkan dan kita lakukan. Sehingga ada yang memaki-maki teman dan keluarganya saat mabuk. Bahkan ada yang berkelahi dan membunuh. Yang berzina dan memperkosa saat mabuk pun tidak terhitung.
Sehingga ada satu cerita saat seorang pemuda yang saleh ditawari apakah mau berzina, membunuh anak kecil, atau minum arak, dia memilih minum arak dengan alasan dosanya lebih kecil. Tapi ternyata setelah minum arak, dia jadi mabuk dan kehilangan kesadaran. Sehinga akhirnya berzina. Kemudian karena takut ketahuan, dia bunuh juga anak kecil tersebut. Akibat minuman keras, semua kejahatan dilakukan!
Satu penelitian di AS menyatakan bahwa 70% dari pembunuhan terjadi karena pelaku dalam keadaan mabuk. Tahun 2010 di AS 10.228 orang tewas akibat kecelakaan oleh pengemudi mabuk. Itu pun setelah mereka menahan 1,4 juta pengemudi mabuk dan membatasi minimal 18 tahun baru boleh beli dan minum alkohol. Beda dengan Indonesia yang bebas. Betapa banyak orang yang mabuk dan menabrak banyak orang hingga tewas karenanya. Contoh di Rusia, seorang pengemudi mabuk menabrak halte dan menewaskan 7 orang. Di Indonesia Pengemudi mobil Daihatsu Xenia, Afriani Susanti (29), menabrak dan menewaskan 9 orang dalam keadaan mabuk.
Belum lagi efek kecanduannya yang sangat hebat sehingga bisa merusak otak, hati, dan sebagainya. Saat seseorang sudah kecanduan minuman keras dan mabuk-mabukan, dia sudah tidak bisa bekerja lagi untuk menafkahi keluarganya. Tidak produktif lagi. Di BBC disebut bahwa tahun 2010 ada 8790 orang yang tewas karena alkohol. 2/3 akibat kerusakan hati. Di AS tahun 2009 disebut 24.263 tewas karena alkohol dan 37.485 tewas karena Narkoba/Obat Bius (National Vital Statistics Reports, Vol. 59, No. 4, March 16, 2011). Jumlah ini melebihi angka pembunuhan yang “cuma” 16.591. Jadi pada dasarnya pembuat dan pengedar minuman keras dan narkoba itu adalah pembunuh.
200 tentara Inggris yang mabuk akhirnya tawuran di Kenya, Begitu pula 2 kelompok pemuda di Surabaya. Siswa SMP 26 di Kebon Pala Jakarta Timur, Pesta minuman keras dulu agar bisa lebih “berani” sehingga bisa tawuran. Boleh jadi penyebab maraknya tawuran di Indonesia akibat minuman keras dan narkoba merajalela. Sehingga mereka tidak memakai akal lagi.
Di negara-negara Barat minum dan mabuk di muka umum bisa dipenjara. Sementara di sini tidak. Sikap FPI yang mensweeping warung-warung penjual minuman keras itu terjadi karena ketidak-pedulian aparat. Bisa jadi saat sweeping FPI terjadi kekerasan. Tapi jika warung minuman keras itu dibiarkan, bisa jadi ada perkelahian antar pemabuk setiap minggu yang bisa berujung kematian. Warga di sekitar bisa saja mati ditusuk oleh para pemabuk. Belum lagi yang dipalak/ditodong agar preman bisa beli minuman keras yang harganya lumayan mahal.
Rasulullah bersabda :
انّ من العنب خمرا، ومن التّمر خمرا، وانّ من االعسل خمرا، وانّ من الشعير خمرا (رواه ابوداود والترمذى والنساء وابن ماجه)
“Anggur bisa dibuat khamar, kurma bisa dibuat khamar, madu bisa dibuat khamar, dan kacang kedelai pun bisa dibuat khamar” (Hadits riwayat Abu Daud, Turmudzi, An-Nasai dan Ibnu Majjah).
Begitu pula aneka ragam minuman yang memabukkan selain yang telah kami sebutkan, seperti whiskey, champagne, cognac, vodka dan lain sebagianya.
Rasulullah bersabda :
كلّ مسكر خمر وكلّ خمر حرام (رواه البخارى و مسلم)
“Setiap barang yang memabukkan dinamakan khamar, dan setiap khamar itu haram hukumnya” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
كلّ شراب أشكر فهو حرام (رواه البخارى و مسلم)
“Setiap minuman yang memabukkan hukumnya haram” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
Islam tidak menentukan kadar – sedikit atau banyaknya – barang yang diminum, dan tidak menentukan sedikit atau banyaknya alkohol yang dikandung di dalam minuman tersebut. Bahkan Islam secara mutlak mengharamkan minuman keras. Hal ini bisa dipahami berdasarkan sabda Rasul
وما اسكر كثيره فقليله حرام (رواه ابوداود والترمذى والنساء وابن ماجه)
“Dan apa yang diminum dalam jumlah yang memabukkan, maka sedikitnya pun diharamkan” (Hadits riwayat Abu Daud, Turmudzi, dan Ibnu Majjah).
Begitu pula Islam secara tegas menolak pengobatan yang menggunakan khamar. Telah diriwayatkan bahwa Thariq ibnu Suwaid Al-Ju’fy bertanya kepada Nabi tentang khamar. Lalu dijawab oleh Nabi dengan kata-kata larangan. Kemudian Al-Ju’fy bertanya lagi : “Wahai Rasulullah, saya membuat untuk pengobatan, bagaimana pendapat anda?” Rasulullah menjawab : “Khamar itu bukanlah obat, tetapi khamar adalah penyakit (Hadits riwayatMuslim)”.
Saat ini berbagai minuman keras seperti Bir Bintang, Heinneken, dsb dijual secara bebas di pasar Swalayan seperti Alphamart, Indomaret, Carrefour, dan sebagainya. Sementara sebagian besar pramuniaganya adalah Muslim. Padahal itu dosa.
Yang berdosa bukan Cuma orang yang minum minuman keras. Tapi juga yang memeras anggur, yang minta diperas, penjualnya, pembelinya, pengantar minuman, dan sebagainya:
“Rasulullah s.a.w. melaknat tentang arak, sepuluh golongan: (1) yang memerasnya, (2) yang minta diperaskannya, (3) yang meminumnya, (4) yang membawanya, (5) yang minta dihantarinya, (6) yang menuangkannya, (7) yang menjualnya, (8) yang makan harganya, (9) yang membelinya, (10) yang minta dibelikannya.” (Riwayat Tarmizi dan Ibnu Majah)
No comments

Tauhid Asma Wa Sifat

Pengertian Asma dan Sifat Allah

Secara bahasa Kata “اسماء” adalah bentuk jama dari kata “اسم”, yang artinya ‘nama’. “اسماء الله” berarti ‘nama-nama Allah’. اسماء الحسنى berarti nama-nama yang baik dan terpuji. Sehingga istilah “asma’ul husna” bagi Allah maksudnya adalah nama-nama yang indah, baik dan terpuji yang menjadi milik Allah. Misalnya: Ar Rahman, Ar Rahim, Al Malik, Al Ghafur, dan lain-lain.
Sedangkan kata “صفة” dalam bahasa Arab berbeda dengan “sifat” dalam bahasa indonesia. Kata “صفة” dalam bahasa arab mencakup segala informasi yang melekat pada suatu yang wujud. Sehingga “sifat bagi benda” dalam bahasa arab mencakup sifat benda itu sendiri, seperti besar  kecilnya, tinggi rendahnya, warnanya, keelokannya, dan lain-lain. Juga mencakup apa yang dilakukannya, apa saja yang dimilikinya, keadaan, gerakan, dan informasi lainnya yang ada pada benda tersebut.
Dengan demikian, kata “صفة الله” mencakup perbuatan, kekuasaan, dan apa saja melekat pada Dzat Allah, dan segala informasi tentang Allah. Karena itu, sering kita dengar ungkapan ulama, bahwa diantara sifat Allah adalah Allah memiliki tangan yang sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya, Allah memiliki kaki yang sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya, Allah turun ke langit dunia, Allah bersemayam di Arsy, Allah tertawa, Allah murka, Allah berbicara, dan lain-lain. Dan sekali lagi, sifat Allah tidak hanya berhubungan dengan kemurahan-Nya, keindahan-Nya, keagungan-Nya, dan lain-lain.

Pengertian Tauhid Asma wa Sifat

Secara istilah syariat, tauhid asma dan sifat adalah pengakuan seorang hamba tentang nama dan sifat Allah, yang telah Dia tetapkan bagiNya dalam kitab-Nya ataupun dalam sunnah Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta mengimani maknanya dan hukum-hukumnya tanpa Tahrif, ta’thil, takyif, dan tamtsil/tasybih.

1. Tahrif (menyimpangkan makna)
yaitu mengubah atau mengganti makna yang ada pada nama dan sifat Allah, tanpa dalil.
Misalnya: Sifat Allah marah, diganti maknanya menjadi keinginan untuk menghukum, sifat  Allah istiwa (bersemayam), diselewengkan menjadi istaula (menguasai), Tangan Allah, disimpangkan maknanya menjadi kekuasaan dan nikmat Allah.

2. Ta’thil (menolak)
Yaitu menolak penetapan nama dan sifat Allah yang disebutkan dalam dalil. Baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian.
Contoh menolak secara keseluruhan adalah sikap sekte Jahmiyah, yang tidak mau menetapkan nama maupun sifat untuk Allah. Mereka menganggap bahwa siapa yang  menetapkan nama dan sifat untuk Allah berarti dia musyrik.
Contok menolak sebagian adalah sikap yang dilakukan sekte Asy’ariyah atau Asya’irah, yang membatasi sifat Allah hanya bebeberapa sifat saja dan menolak sifat lainnya. Atau menetapkan sebagian nama Allah dan menolak nama lainnya.

3. Takyif (membahas bagaimana bentuk dan hakikat nama dan sifat Allah)
yaitu menggambarkan bagaimanakah hakikat sifat dan nama yang dimiliki oleh Allah. Misalnya, Tangan Allah, digambarkan bentuknya bulat, panjangnya sekian, ada ruasnnya, dan lain-lain. Kita hanya wajib mengimani, namun dilarang untuk menggambarkannya.

4. Tamtsil/Tasybih (menyamakan Allah dengan makhluk-Nya)
Misalnya, berkeyakinan bahwa tangan Allah sama dengan tangan budi, Allah bersemayam di ‘arsy seperti joki naik kuda. Mahasuci Allah dari adanya makhluk yang serupadengan-Nya.
Allah berfirman,
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (Qs. Asy-Syuura: 11)

C. Pembagian Asma wa Shifat Allah Jalla wa ‘Alaa

Sifat-sifat Allah terbagi dua bagian :

1. Tsubutiyah

Sifat Tsubutiya adalah sifat yang Allah tetapkan sendiri untukNya baik yang disebutkan dalam Al-Qur’an atau yang ditetapkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam, yang semuanya adalah sifat yang sempurna dari seluruh aspeknya. Seperti sifat Al-Hayat (Maha Hidup), Al-Ilmu (Mengetahui) Al-Qudrah (Berkuasa) Istiwa di atas arsy, turun ke langit dunia, wajah, dua tangan, sifat-sifat ini wajib ditetapkan untuk Allah dengan dalil Naqly maupun Aqly.
Adapun dalil naqly adalah firman Allah Q.S. An-Nisa : 136
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
136. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

Perintah beriman kepada Allah dalam ayat ini meliputi semua rukun iman kepada Allah yaitu iman kepada WujudNya, RububiyahNya, UluhiyahNya serta beriman kepada Asma dan Sifat-sifatNya. Dan perintah beriman kepada kitab Allah pada ayat ini mengandung perintah untuk beriman kepada segala berita yang datang dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang shahih termasuk penetapan beliau terhadap asma dan sifat-sifat Allah.
Adapun dalil Aqlynya adalah bahwa Allah Ta’alaa telah mengabarkan kepada kita tentang DzatNya, namaNya dan sifat-sifatNya, dan jelas Allah lebih tahu tentang diriNya dari pada selainNya. Dialah Allah Ta’alaa yang ucapanNya paling benar dan paling baik, maka nama-nama dan sifat-sifatNya yang telah ditetapkanNya harus kita terima tanpa keraguan sedikitpun.
Demikian juga kita wajib menerima tanpa ragu dengan berita yang dibawa oleh Nabi Shallallahu alahi wasallam tentang nama dan sifat Allah ta’alaa jika berita itu shahih dari beliau Shallallahu alahi wasallam, karena beliau adalah manusia yang paling tahu dan paling kenal kepada Allah Jalla Jalaaluh.
Sifat tsubutiyah merupakan sifat terpuji dan sempurna bagi Allah, maka semakin banyak sifat itu maka ia menunjukan akan Maha Sempurnanya yang disifati yaitu Allah ta’alaa. Karenanya sifat tusbutiyah ini lebih banyak Allah dan RasulNya sebutkan dibanding dengan sifat salbiyah.
Sifat Tsubutiyah terbagi kepada dua bagian

a. Sifat Dzatiyah

Sifat dzatiyah adalah sifat yang melekat pada dzat Allah yang senantiasa seperti itu dan tidak akan berubah. Seperti sifat Al-Ilmu, Al-Qudrah, As-Sam’u, Al-Bashar, Al-Izzah, Al-Hikmah, Al-‘Uluw, Al-Azhomah, dan termasuk sifat dzatiyah adalah sifat Khobariyah seperti dua tangan, wajah dua mata dll.

b. Sifat Fi’liyah

            Sifat fi’liyah adalah sifat yang berhubungan dengn kehendak Allah, jika Ia berkehendak maka Ia kerjakan jika tidak maka tidak ia kerjakan. sepertiTurun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, istiwa di atas Arsy, berkata-kata dll.
Terkadang sifat dzatiyah juga sifat fi’liyah seperti sifat Al-Kalam, disatu sisi Allah bersifat kalam tapi disi lain Allah berkata jika Ia berkehendak saja.
Seperti firman Allah dalam Q.S. Yaasin : 82

82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia.

2. Salbiyah

Adapun sifat Salbiyah adalah sifat yang diNafikan Allah untukNya sendiri baik yang disebutkan dalam Al-Qur’an atau yang ditetapkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam, semua sifat salbiyah adalah sifat kekurangan yang mustahil dan tidak mungkin ada pada Allah Ta’alaa. Seperti sifat Al-Maut (mati), An-Naum (tidur), Al-Jahl (bodoh), An-Nisyan (lupa) Al-Ajzu (lemah) At-Ta’b (lelah) dll.

Sifat-sifat kelemahan ini wajib ditiadakan pada Allah ta’alaa, bersamaan dengan itu wajib ditetapkan sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat salbiyah ini, sehingga lawanan dari sifat salbiyah adalah sifat tsubutiyah dan lawanan dari sifat tsubutiyah adalah sfiat salbiyah.
Contohnya adalah firman Allah Q.S. Al-Furqon : 58
58. dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati,

Menafikan sifat Al-Maut bagi Allah dalam ayat ini, sekaligus penetapan sifat Allah Al-Hayat yang artinya Allah Maha Hidup.
Atau Q.S.Al-Kahfi : 49
وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَداً
Ayat ini menafikan sifat Az-Zhulm (zhalim) bagi Allah, pada saat yang sama ia menetapkan akan kesempurnaan sifat Al-Adl (Maha Adil) bagi Allah.
Sifat Salbiyah pada umumnya disebutkan untuk menjelaskan beberpa hal, yaitu :

a. Menjelaskan keumuman sifat kesempurnaan Allah ta’alaa

Contoh firman Allah ta’alaa dalam Q.S. Asy-Syuro : 11 dan Q.S. Al-Ikhlas : 4
{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ} ، {وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ}
Dua sifat salbiyah dalam ayat ini yaitu “al-Mitslu” dan “Al-Kufu” menunjukan akan kesempurnaan Allah bahwa Allah tidak serupa dengan apapun dan tidak ada apapun yang serupa dan sebanding denganNya. Dari dua sifat salbiyah ini juga harus ditetapkan bahwa Allah Maha Esa dan Maha Kuasa dan Maha Mampu melakukan apapun tanpa bantuan makhlukNya.

b. Bantahan terhadap anggapan bahwa Allah ta’alaa Allah memiliki anak

Seperti firman Allah ta’alaa Q.S. Maryam : 91 – 92

91. karena mereka menda’wakan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak.
92. dan tidak layak bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.

Dalam ayat ini, kaum kuffar menuduh Allah memiliki sifat seperti makhluk yaitu melahirkan anak, dan Allah membantah tuduhan mereka baik dalam ayat ini maupun ayat-ayat lainnya, dan bantahan yang tegas dan lengkap tentang tuduhan ini Allah sampaikan dalam satu surat tersendiri yaitu surat Al-Ikhlas.
Sifat “Yalid” (melahirkan) dan “Yulad” dilahirkan adalah dua sifat Salbiyah atau sifat mustahil bagi Allah.

c. Menolak tuduhan dusta terhadap Allah bahwa Allah memiliki kekurangan dalam kesempurnaanNya pada hal-hal tertentu.

Contohnya dalam firman Allah Q.S. Ad-Dukhan : 38 dan Q.S. Qof : 38
38. dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.
         Dalam dua ayat ini, Allah membantah tuduhan kaum kuffar tentang penciptaan langit dan bumi, tuduhan pertama Allah tidak serius dalam menciptakan langit dan bumi dan menciptakannya dengan main-main.
Dan tuduhan kedua mereka menuduh bahwa Allah letih dan lelah ketika menciptakan langit, bumi dan segala isinya, namun Allah membantah tuduhan mereka dengan menyatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi tidak main-main dan Allah tidak merasa letih dan lelah dalam mencitpakan keduanya dan segala isinya. Maha suci dan tinggi Allah dari segala sifat kekurangan.

D. Cara Menetapkan Asma dan Sifat

Seorang mu’min mengimani semua nama dan sifat yang telah ditetapkan Allah Jalla wa ‘Alaa untukNya dan apa saja yang telah ditetapkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tanpa tahrif (mengubah), ta’thil (menolak), takyif dan tamsil/tasybih (menyerupai). 
Berikut beberapa kaidah penting yang ditetapkan oleh para ulama, terkait nama dan sifat Allah:
 

1. Mengimani segala nama dan sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Alquran dan sunnah (hadits-hadits sahih).

Artinya, kita tidak membedakan dalam mengimani segala ayat yang ada dalam Alquran, baik itu mengenai hukum, sifat-sifat Allah, berita, ancaman dan lain sebagainya. Sehingga tidaklah tepat jika seseorang kemudian hanya mengimani ayat-ayat hukum karena dapat dicerna oleh akal sedangkan mengenai nama dan sifat Allah, harus diselewengkan maknanya karena tidak sesuai dengan jangkauan akal mereka.
Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah : 85


“… Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (Qs. Al-Baqarah: 85)

Begitu pula dalam mengimani hadits-hadits yang sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hendaknya kita tidak membedakan apakah itu hadits mutawatir ataupun hadits ahad, karena jika itu sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka ia wajib diimani walaupun akal kita tidak dapat memahaminya.

“Dari Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لَا أُلْفِيَنَّ أَحَدَكُمْ مُتَّكِئًا عَلَى أَرِيكَتِهِ، يَأْتِيهِ الْأَمْرُ مِمَّا أَمَرْتُ بِهِ، أَوْ نَهَيْتُ عَنْهُ، فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، مَا وَجَدْنَا فِي كِتَابِ اللَّهِ اتَّبَعْنَاهُ “
“Segera saja ada seorang yang duduk di atas sofanya lalu disampaikan kepadanya sebuah hadits dariku baik sesuatu yang aku perintahkan atau sesuatu yang aku larang maka ia berkata, ‘Kami tidak tahu, kami hanya mengikuti apa yang kami dapatkan dalam kitab Allah.’” (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh Al Albani).


2. Menyucikan Allah dari menyerupai makhluk dalam segala sifat-sifat-Nya.

Ketika kita mengakui segala nama dan sifat yang Allah tetapkan, seperti Allah maha melihat, Allah tertawa, betis Allah, tangan Allah, maka kita tidak diperbolehkan menerupakan sifat-sifat tersebut dengan sifat makhluk.
Sayangnya, hal inilah yang sering terjadi pada sekelompok orang, dan hal ini pulalah yang memicu penyimpangan yang terjadi pada tauhid asma wa shifat. Kesalahan yang berbuah kesalahan.

3. Menutup keinginan untuk mengetahui bentuk hakikat sifat-sifat Allah Ta’alaa.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa salah satu bentuk penyimpangan dalam tauhid asma wa shifat adalah menanyakan bagaimana bentuk dan hakikat sifat-sifat Allah. Dan hal ini tidak mungkin dapat kita ketahui karena Allah dan Rasul-Nya tidak menjelaskan hal tersebut. Sebagai contoh, seseorang tidak dapat menanyakan kaifiat (bagaimananya) sifat tertawa Allah, atau bentuk tangan Allah, atau bagaimanakah wajah Allah.
Yang perlu kita imani adalah Allah memiliki sifat yang bermacam-macam dan Allah maha sempurna dengan segala sifat yang dimiliki-Nya.Dan untuk mengimani sesuatu tidaklah mengharuskan kita harus mengetahui hakikat zat tersebut.

Termasuk larangan dalam hal ini adalah membayangkan bagaimana bentuk dan hakikat sifat Allah, karena akan membuka pada penyimpangan lainnya, yaitu penyerupaan dengan makhluk. Yang perlu diluruskan adalah, larangan untuk mengetahui bentuk dan hakikat dari sifat-sifat Allah bukan berarti meniadakan adanya bentuk dan hakikat dari sifat-sifat Allah. hakikat sifat Allah tetaplah ada dan hanya Allah-lah yang mengetahuinya.
1 comment

Pengertian Tauhid Uluhiyah


Uluhiyah adalah ibadah. Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dgn perbuatan para hamba berdasarkan niat taqarrub yg disyariatkan seperti doa nazar kurban raja’ takut tawakal raghbah rahbah dan inabah . Jenis tauhid inilah yg merupakan inti dakwah para rasul mulai rasul yg pertama hingga yg terakhir.
Allah SWT berfirman Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat "Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut itu".
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya "Bahwasannya tidak ada Tuhan melainkan Aku maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku"
Setiap rasul selalu memulai dakwahnya dengan perintah tauhid uluhiyah sebagaimana yg diucapkan oleh Nabi Nuh Hud Shalih Syu’aib dan lain-lain.
Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.
.
Dan ingatlah Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya "Semahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya".
Dan diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Katakanlah "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dgn memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam agama". .
Rasulullah saw. Sendiri bersabda Saya diperintahkan utk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada ilah yg hak kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah rasulullah. {HR Bukhari dan Muslim}.
Kewajiban awal bagi tiap mukallaf adalah bersaksi laa ilaaha illallaah {tidak ada Tuhan yg berhak disembah kecuali Allah} serta mengamalkannya. Allah SWT berfirman Maka ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu .

Dan kewajiban pertama bagi orang yg ingin masuk Islam adalah mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Jadi jelaslah bahwa tauhid uluhiyah adalah maksud dari dakwah para rasul.
Disebut demikian karena uluhiyah adl sifat Allah yg ditunjukkan oleh nama-Nya Allah yg artinya dzul uluhiyah.

Juga disebut tauhid ibadah karena ubudiyah adalah sifat "abd" yg wajib menyembah Allah secara ikhlas karena ketergantungan mereka kepadanya.
Syekh Islam Ibnu Taimiyah mengatakan Ketahuilah kebutuhan seorang hamba utk menyembah Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun tidak memiliki bandingan yg dapat dikiaskan tetapi dari sebagian segi mirip dgn kebutuhan jasad kepada makanan dan minuman. Akan tetapi di antara keduanya ini terdapat perbedaan mendasar. Karena hakikat seorang hamba adalah hati dan rohnya ia tidak bisa baik kecuali dengan Allah yg tiada Tuhan selain-Nya. Ia tidak bisa tenang di dunia kecuali dengan mengingat-Nya. Seandainya hamba memperoleh keni’matan dan kesenangan tanpa Allah maka hal itu tidak akan berlangsung lama tetapi akan berpindah-pindah dari satu macam ke macam yg lain dari satu orang kepada orang lain. Adapun Tuhannya maka Dia dibutuhkan tiap saat dan tiap waktu; di mana pun ia berada maka Dia selalu bersamanya. {Majmu Fatawa I/24}.

Tauhid ini adalah inti dari dakwah para rasul karena ia adalah asas dan pondasi tempat dibangunnya seluruh amal. Tenpa merealisasikannya semua amal ibadah tidak akan diterima. Karena kalau ia tidak terwujud bercokollah lawannya yaitu syirik. Sedangkan Allah SWT berfirman Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. .
seandainya mereka mempersekutukan Allah niscaya lenyaplah dari mereka amalan yg telah mereka kerjakan. .
Jika kamu mempersekutukan niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yg merugi. .
Dan tauhid jenis ini adalah kewajiban pertama segenap hamba. Allah SWT berfirman Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua ibu bapak. {An-Nisa’ 36}. Dan beberapa ayat-ayat lainnya yg isinya tentang hal ini.

Sumber At-Tauhid lish-Shaffil Awwal al’Aliy Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan
No comments

Pengertian "TAUHID RUBUBIYYAH"



Yaitu mengesakan Alloh dalam hal-hal perbuatannya, seperti: menciptakan. Member rizki, mengatur segala urusan, menghidupkan, mematikan dsb.
Maka tidak ada satu penciptaan-pun kecuali Alloh, sebagaimana dalil:
 “Alloh menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu” Qs Az Zumar (39:62).

Tidak ada yg memberi rizki kecuali Alloh SWT, sebagaimana dalil:

 “Dan tidak ada suatu binatang melata[*] pun di bumi melainkan Alloh-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[**]. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). Qs Huud (11:6)

[*] Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Alloh yang bernyawa.
[**] Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.

Tidak ada yg mengatur kecuali Alloh SWT, sebagaimana dalil:

 “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu [*] Qs As Sajdah (32:5)

[*] Maksud urusan itu naik kepadanya ialah beritanya yang dibawa oleh malaikat. ayat ini suatu tamsil bagi kebesaran Alloh dan keagunganNya.

Tidak ada yg menghidup-kan dan tidak ada yg mematikan kecuali Alloh,  sebagaimana dalil:
  
“Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” Qs Yunus (10:56)

Tauhid Rububiyah ini di akui oleh fitrah semua manusia dari dahulu (orang-orang kafir) pada zaman Rosululloh SAW, tetapi pengakuan ini tidak menjadikan mereka masuk kedalam Islam.
Sebagaimana di tunjukan dalil:
 “Dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" tentu mereka akan menjawab: "Alloh". Katakanlah : "Segala puji bagi Alloh"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Qs Luqman (31:25)

Orang-orang kafir dari umat dahulu menjadikan berhala-berhala sebagai Tuhan yg di sembah seperti al Laata, al Uzza, manaat.

“Al laata” di baca dengan tidak memakai tasydid adalah sebuah batu besar yg dibuatkan rumah diberi kelambu terletak di kota Thaif. Sangat di agung-agungkan oleh penduduk Thaif dari kabilah bani Tsaqif dan para pengikutnya. Ada riwayat lain mengatakan, bila “al Lata” di bacanya dengan tasydid huruf “ta” nya, maka bermakna: seorang laki-laki yg dermawan pembuat roti gandum untuk menjamu para jema’ah haji. Maka ketika dia meninggal dunia, orang-orang merasa kehilangan karena keshalehan dan kedermawanannya. Lalu mereka bersemedi di atas kuburannya dan mengkultuskannya sehingga mereka lama-lama menyembahnya.

“al ‘Uzza” adalah sebuah pohon yg dinaungi bangunan, tirai dan tabir terletak dilembah Nakhlah antara Mekkah dan Thaif, orang-orang Quraisy mengagungkan dan menyembahnya.

Adapun Manaat adalah sebuah batu besar yg terletak antara Makkah dan Madinah (musyallal di daerah qadid) suku Aus dan Khazraj sangat mengagungkannya di masa jahiliyah, mereka mengucapkan talbiah dari sana ketika mereka hendak ber-Hajji menuju Ka’bah. Imam Bukhary telah meriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah Radhiallohu ‘anha keterangan seperti ini. Sebetulnya di jazirah Arab dan yg lainnya terdapat thoghut-thoghut yg lain yg di agungkan oleh orang-orang Arab layaknya mereka mengagungkan Ka’bah.
Rosululloh SAW mengutus kepada Mughirah bin Syu’bah dan abu Sufyan Shakher bin hareb agar mendatangi patung Lata kemudian menghancurkannya dan mendirikan sebuah masjid yg sebelumnya tempat itu dipakai untuk patung Lata. Dan beliaupun mengutus Khalid bin Walid agar mendatangi berhala Uzza lalu menghancurkannya. Dan beliau mengutus pula Ali bin Abi Thalib untuk menghacurkan berhala Manat yg terletak di Musyallal di daerah qadid antara Makkah dan Madinah.
Dan orang-orang yg mengingkari Rububiyah Alloh adalah mereka yg Mulhid (atheis) dan kewajiban kita sama seperti kewajiban kita terhadap orang-orang musyrik. Kita ajak mereka kedalam Alloh dengan dalil-dalil kauniah, mengenali dan memperhatikan segala ciptaan-ciptaan Alloh yg ada di sekitar dan sekeliling kita di bumi dan di langit.

  1. B.      TAUHID ULUHIYYAH
Yaitu mengesakan Alloh dengan perbuatan-perbuatan hamba yg di perintahkannya, karena itu semua bentuk ibadah harus di tujukan hanya kepada Alloh semata. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Seperti do’a (permohonan), kahuf (takut), tawakkal (berserah diri) meminta pertolongan, meminta perlindungan, dsb.

Kita tidak berdo’a kecuali hanya kepada Alloh.
 “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[*] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina". Qs Al Mu’min (40:60)

[*] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.

Kita tidak takut kecuali hanya kepada Alloh.

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. Qs Al Imran (3:175).

Kita tidak berserah diri kecuali hanya kepada Alloh.
  
“Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Alloh) yang Alloh telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. dan hanya kepada Alloh hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman". Qs Al Maidah (5:23).

Kita tidak meminta pertolongan kecuali hanya kepada Alloh.
  
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah [*], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[**].

[*] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Alloh, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Alloh mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[**] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

Kita tidak meminta perlindungan kecuali hanya kepada Alloh.
Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Qs An Nas (114:1).

Tauhid jenis inilah yg dibawa oleh para Rosul ‘alaihisalam.

 “Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Alloh (saja), dan jauhilah Thoghut itu",  Qs An Nahl (16:36)

Tauhid jenis inilah yg di ingkari oleh orang-orang kafir, baik pada zaman dahulu maupun sekarang.

 “Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan” Qs Shaad (38:5).

Pengaruh beriman kepada Alloh.
Beriman kepada Alloh ta’ala memiliki pengaruh yg baik,di dunia maupun di akhirat dan sungguh kebaikan dunia dan alhirat serta penolakan kejahatan semua itu adalah pengaruh dari iman ini.
Adapun di antara pengaruh iman itu adalah:

  1. Bahwa Alloh membela kaum mukminin dari segala hal yg di benci, menyelamatkan mereka dari berbagai penderitaan dan menjaga mereka dari tipu daya para musuh. Sebagaimana firman Alloh:
 “Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat” Qs Al Hajj (22 : 38)

  1. Bahwa iman merupakan penyebab kehidupan yg baik, kebahagiaan dan kegembiraan, Sebagaimana firman Alloh:
  
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik [*] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. Qs An Nahl (16 : 97)

[*] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.

  1. Sesungguhnya iman itu membersihkan jiwa dari berbagai khurafat. Maka barangsiapa beriman kepada Alloh secara benar, niscaya dia akan menggantungkan perkarannya kepada Alloh semata. Karena dia adalah Rabb semesta alam. Orang tersebut tidak takut kepada mahluk, tidak akan menggantungkan hatinya kepada salah seorang manusia. Oleh karena itu ia terbebas dari bentuk khurafat & ilusi.
  2. Termasuk pengaruh iman adalah keberuntungan dan kemenangan, mendapatkan apa yg diminta dan selamat dari setiap yg di takuti, Sebagaimana firman Alloh:
  
“Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung[*] “ Qs Al Baqarah (2 : 5).

[*] Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.

  1. Dan pengaruh iman yg paling besar adalah didapatkannya keridhaan Alloh Subhanahu wata’ala, masuk syurga, keberuntungan berupa kenikmatan abadi dan kasih sayang yg sempurna.
Yg pertama kali diwajibkan kepada seorang mukallaf (baligh)
  1. Mengenal Tuhan-nya
  2. Mengenal Agama-nya
  3. Mengenal Nabi-nya – Muhammad Shalallohu Alaihi wassalam.
Ini merupakan aqidah Islamiyah yg pertama kali di wajibkan untuk di ketahui dan di yakini.
Sesungguhnya mengakui wujud Alloh adaah perkara fitrah bagi manusia. Sebagian besar mengakui wujud Alloh. Dan tak ada yg menyelisinya, kecuali sedikit sekali dari kalangan orang-orang atheis.
Sesungguhnya setiap mahluk telah di berikan fitrah untuk beriman kepada penciptanya tanpa harus di ajari terlebih dahulu. Disamping itu kita juga mendengar dan menyaksikan terkabulnya do’a dan di berinya orang yg meminta hal yg menunjukan secara yakin atas wujud Alloh Subhanau Wata’ala. Sebagaimana firman Alloh:
 “(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut". Qs Al Anfaal (8 : 9)
Maka, setiap orang mengetahui bahwa setiap yg baru pasti ada yg membuatnya. Dan mahluk yg banyak ini serta apa saja yg kita saksikan setiap saat pastilah ada yg menciptakannya. Dan pencipta itu adalah Alloh Subhanahu wata’ala. Sebab mustahil pula mahluk itu menciptakan dirinya sendiri. Karena itu jelaslah bahwa yg menciptakan mereka adalah Alloh Subhanahu wata’ala.
Sesungguhnya keteraturan alam semesta ini, langitnya, buminya, bintang-bintangnya, pepohonannya dsb. Adalah merupakan bukti yg kuat bahwa alam semesta ini memiliki pencipta yg maha esa dan Dia adalah Alloh Subhanahu wata’ala. Sebagaimana firman Alloh:
 “Dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” Qs An Naml (27 : 88).
Begitu pula dengan planet-planet dan bintang-bintang misalnya, semuanya beredar dengan aturan yg tetap tanpa ada keganjilan. Selanjutnya, masing-masing planet beredar di tempat edarnya, tidak melampauinya atau menyelisihi. Sebagaimana firman Alloh:
 “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya”. Qs Yasin (36 : 40)
No comments