+44(0) 1234 567 890 info@domainname.com

Selasa, 09 Desember 2014

Pengertian "TAUHID RUBUBIYYAH"

11.15

Share it Please


Yaitu mengesakan Alloh dalam hal-hal perbuatannya, seperti: menciptakan. Member rizki, mengatur segala urusan, menghidupkan, mematikan dsb.
Maka tidak ada satu penciptaan-pun kecuali Alloh, sebagaimana dalil:
 “Alloh menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu” Qs Az Zumar (39:62).

Tidak ada yg memberi rizki kecuali Alloh SWT, sebagaimana dalil:

 “Dan tidak ada suatu binatang melata[*] pun di bumi melainkan Alloh-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[**]. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). Qs Huud (11:6)

[*] Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Alloh yang bernyawa.
[**] Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.

Tidak ada yg mengatur kecuali Alloh SWT, sebagaimana dalil:

 “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu [*] Qs As Sajdah (32:5)

[*] Maksud urusan itu naik kepadanya ialah beritanya yang dibawa oleh malaikat. ayat ini suatu tamsil bagi kebesaran Alloh dan keagunganNya.

Tidak ada yg menghidup-kan dan tidak ada yg mematikan kecuali Alloh,  sebagaimana dalil:
  
“Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” Qs Yunus (10:56)

Tauhid Rububiyah ini di akui oleh fitrah semua manusia dari dahulu (orang-orang kafir) pada zaman Rosululloh SAW, tetapi pengakuan ini tidak menjadikan mereka masuk kedalam Islam.
Sebagaimana di tunjukan dalil:
 “Dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" tentu mereka akan menjawab: "Alloh". Katakanlah : "Segala puji bagi Alloh"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Qs Luqman (31:25)

Orang-orang kafir dari umat dahulu menjadikan berhala-berhala sebagai Tuhan yg di sembah seperti al Laata, al Uzza, manaat.

“Al laata” di baca dengan tidak memakai tasydid adalah sebuah batu besar yg dibuatkan rumah diberi kelambu terletak di kota Thaif. Sangat di agung-agungkan oleh penduduk Thaif dari kabilah bani Tsaqif dan para pengikutnya. Ada riwayat lain mengatakan, bila “al Lata” di bacanya dengan tasydid huruf “ta” nya, maka bermakna: seorang laki-laki yg dermawan pembuat roti gandum untuk menjamu para jema’ah haji. Maka ketika dia meninggal dunia, orang-orang merasa kehilangan karena keshalehan dan kedermawanannya. Lalu mereka bersemedi di atas kuburannya dan mengkultuskannya sehingga mereka lama-lama menyembahnya.

“al ‘Uzza” adalah sebuah pohon yg dinaungi bangunan, tirai dan tabir terletak dilembah Nakhlah antara Mekkah dan Thaif, orang-orang Quraisy mengagungkan dan menyembahnya.

Adapun Manaat adalah sebuah batu besar yg terletak antara Makkah dan Madinah (musyallal di daerah qadid) suku Aus dan Khazraj sangat mengagungkannya di masa jahiliyah, mereka mengucapkan talbiah dari sana ketika mereka hendak ber-Hajji menuju Ka’bah. Imam Bukhary telah meriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah Radhiallohu ‘anha keterangan seperti ini. Sebetulnya di jazirah Arab dan yg lainnya terdapat thoghut-thoghut yg lain yg di agungkan oleh orang-orang Arab layaknya mereka mengagungkan Ka’bah.
Rosululloh SAW mengutus kepada Mughirah bin Syu’bah dan abu Sufyan Shakher bin hareb agar mendatangi patung Lata kemudian menghancurkannya dan mendirikan sebuah masjid yg sebelumnya tempat itu dipakai untuk patung Lata. Dan beliaupun mengutus Khalid bin Walid agar mendatangi berhala Uzza lalu menghancurkannya. Dan beliau mengutus pula Ali bin Abi Thalib untuk menghacurkan berhala Manat yg terletak di Musyallal di daerah qadid antara Makkah dan Madinah.
Dan orang-orang yg mengingkari Rububiyah Alloh adalah mereka yg Mulhid (atheis) dan kewajiban kita sama seperti kewajiban kita terhadap orang-orang musyrik. Kita ajak mereka kedalam Alloh dengan dalil-dalil kauniah, mengenali dan memperhatikan segala ciptaan-ciptaan Alloh yg ada di sekitar dan sekeliling kita di bumi dan di langit.

  1. B.      TAUHID ULUHIYYAH
Yaitu mengesakan Alloh dengan perbuatan-perbuatan hamba yg di perintahkannya, karena itu semua bentuk ibadah harus di tujukan hanya kepada Alloh semata. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Seperti do’a (permohonan), kahuf (takut), tawakkal (berserah diri) meminta pertolongan, meminta perlindungan, dsb.

Kita tidak berdo’a kecuali hanya kepada Alloh.
 “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[*] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina". Qs Al Mu’min (40:60)

[*] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.

Kita tidak takut kecuali hanya kepada Alloh.

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. Qs Al Imran (3:175).

Kita tidak berserah diri kecuali hanya kepada Alloh.
  
“Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Alloh) yang Alloh telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. dan hanya kepada Alloh hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman". Qs Al Maidah (5:23).

Kita tidak meminta pertolongan kecuali hanya kepada Alloh.
  
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah [*], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[**].

[*] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Alloh, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Alloh mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[**] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

Kita tidak meminta perlindungan kecuali hanya kepada Alloh.
Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Qs An Nas (114:1).

Tauhid jenis inilah yg dibawa oleh para Rosul ‘alaihisalam.

 “Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Alloh (saja), dan jauhilah Thoghut itu",  Qs An Nahl (16:36)

Tauhid jenis inilah yg di ingkari oleh orang-orang kafir, baik pada zaman dahulu maupun sekarang.

 “Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan” Qs Shaad (38:5).

Pengaruh beriman kepada Alloh.
Beriman kepada Alloh ta’ala memiliki pengaruh yg baik,di dunia maupun di akhirat dan sungguh kebaikan dunia dan alhirat serta penolakan kejahatan semua itu adalah pengaruh dari iman ini.
Adapun di antara pengaruh iman itu adalah:

  1. Bahwa Alloh membela kaum mukminin dari segala hal yg di benci, menyelamatkan mereka dari berbagai penderitaan dan menjaga mereka dari tipu daya para musuh. Sebagaimana firman Alloh:
 “Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat” Qs Al Hajj (22 : 38)

  1. Bahwa iman merupakan penyebab kehidupan yg baik, kebahagiaan dan kegembiraan, Sebagaimana firman Alloh:
  
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik [*] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. Qs An Nahl (16 : 97)

[*] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.

  1. Sesungguhnya iman itu membersihkan jiwa dari berbagai khurafat. Maka barangsiapa beriman kepada Alloh secara benar, niscaya dia akan menggantungkan perkarannya kepada Alloh semata. Karena dia adalah Rabb semesta alam. Orang tersebut tidak takut kepada mahluk, tidak akan menggantungkan hatinya kepada salah seorang manusia. Oleh karena itu ia terbebas dari bentuk khurafat & ilusi.
  2. Termasuk pengaruh iman adalah keberuntungan dan kemenangan, mendapatkan apa yg diminta dan selamat dari setiap yg di takuti, Sebagaimana firman Alloh:
  
“Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung[*] “ Qs Al Baqarah (2 : 5).

[*] Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.

  1. Dan pengaruh iman yg paling besar adalah didapatkannya keridhaan Alloh Subhanahu wata’ala, masuk syurga, keberuntungan berupa kenikmatan abadi dan kasih sayang yg sempurna.
Yg pertama kali diwajibkan kepada seorang mukallaf (baligh)
  1. Mengenal Tuhan-nya
  2. Mengenal Agama-nya
  3. Mengenal Nabi-nya – Muhammad Shalallohu Alaihi wassalam.
Ini merupakan aqidah Islamiyah yg pertama kali di wajibkan untuk di ketahui dan di yakini.
Sesungguhnya mengakui wujud Alloh adaah perkara fitrah bagi manusia. Sebagian besar mengakui wujud Alloh. Dan tak ada yg menyelisinya, kecuali sedikit sekali dari kalangan orang-orang atheis.
Sesungguhnya setiap mahluk telah di berikan fitrah untuk beriman kepada penciptanya tanpa harus di ajari terlebih dahulu. Disamping itu kita juga mendengar dan menyaksikan terkabulnya do’a dan di berinya orang yg meminta hal yg menunjukan secara yakin atas wujud Alloh Subhanau Wata’ala. Sebagaimana firman Alloh:
 “(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut". Qs Al Anfaal (8 : 9)
Maka, setiap orang mengetahui bahwa setiap yg baru pasti ada yg membuatnya. Dan mahluk yg banyak ini serta apa saja yg kita saksikan setiap saat pastilah ada yg menciptakannya. Dan pencipta itu adalah Alloh Subhanahu wata’ala. Sebab mustahil pula mahluk itu menciptakan dirinya sendiri. Karena itu jelaslah bahwa yg menciptakan mereka adalah Alloh Subhanahu wata’ala.
Sesungguhnya keteraturan alam semesta ini, langitnya, buminya, bintang-bintangnya, pepohonannya dsb. Adalah merupakan bukti yg kuat bahwa alam semesta ini memiliki pencipta yg maha esa dan Dia adalah Alloh Subhanahu wata’ala. Sebagaimana firman Alloh:
 “Dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” Qs An Naml (27 : 88).
Begitu pula dengan planet-planet dan bintang-bintang misalnya, semuanya beredar dengan aturan yg tetap tanpa ada keganjilan. Selanjutnya, masing-masing planet beredar di tempat edarnya, tidak melampauinya atau menyelisihi. Sebagaimana firman Alloh:
 “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya”. Qs Yasin (36 : 40)

0 komentar:

Posting Komentar