+44(0) 1234 567 890 info@domainname.com

Selasa, 09 Desember 2014

BELAJAR TAWAKKAL (DALAM MENGAIS REZEKI) DARI SEEKOR BURUNG


"Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi REZKI sebagaimana REZKI burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR At-Tirmidzi)
TERNYATA ada beberapa SIFAT dan SIKAP yang dilakukan oleh burung dalam mencari makanannya, yaitu:
1. BURUNG SELALU BANGUN PAGI
Tidak ada burung yang bangunnya kesiangan, kecuali burung sakit, atau burung malam (burung hantu). Namun jika dilihat secara umum, burung selalu bangun pagi. Ia bangun dengan penuh OPTIMISME, RIANG dan GEMBIRA tanpa ada rasa KHAWATIR sedikitpun akan makan apa hari ini, tidak pernah KHAWATIR akan REZKI yang pasti sudah disiapkan oleh الله. Bahkan di celah persiapannya, dia sambil sibuk bernyanyi dan membangunkan manusia, seolah dia menunjukkan kepada kita akan REZKI الله yang selalu siap kita jemput. Seolah ia menunjukkan kepada kita bagaimana ia BERTASBIH kepada الله, melalui kicauannya.
Contohlah burung saat ia bangun pagi, ia selalu menyempatkan diri untuk BERSYUKUR, MEMUJI الله yang Maha Pemurah, dan BERTASBIH kepada الله melalui nyanyiannya. Kita diberi infrastruktur jauh lebih istimewa daripada burung, mari kita gunakan waktu kita untuk bangun pagi, BERSYUKUR, BERTASBIH dan BERMUNAJAT kepada الله, seperti yang dilakukan oleh burung.
2. BURUNG BERUSAHA BERDIRI, PERSIAPAN SEBELUM TERBANG
Dalam usaha mencari REZKI, kita juga harus melakukan “pemanasan”, persiapan FISIK maupun MENTAL, maupun FIKIRAN guna kesempurnaan IKHTIAR kita.
3. BURUNG TERBANG DAN MENGEPAKKAN SAYAP MELAWAN GRAVITASI BUMI
Dalam usaha mencari REZKI, jarang sekali tanpa hambatan ataupun kesulitan yang kita hadapi, seperti burung saat terbang dia BERUSAHA SEKUAT TENAGA untuk melawan grafitasi bumi, agar tidak terjatuh.
Seperti kita, di setiap usaha ada saja penolakan, kelelahan, kesulitan, kebuntuan berfikir yang kadang kita temui, namun yakinlah, bahwa semua itu akan membuat kita menjadi lebih taft (tough), lebih tangguh, lebih ahli di kemudian hari, seperti otot-otot sayap burung, karena setiap hari melawan kuatnya gravitasi bumi, dia akan menjadi lebih KUAT dan KUAT LAGI, hingga jika dalam cuaca ekstrim sekalipun, dia telah terbiasa. Jika kita telah terbiasa dengan “ hujan badai “ sulitnya mencari REZKI, maka disaat ada cuaca normal, semua kondisi wajar, kita akan dengan mudah menaklukkan tantangan kehidupan tersebut.
4. SAAT TERBANG SELALU YAKIN DAN TAK PERNAH RAGU
“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” (Ath Tholaq: 3)
Saat kita telah berdo’a, dan BERTAWAKKAL kepada الله, maka jangan pernah ragukan hasilnya, karena yakinlah, الله telah mempersiapkan REZKI untuk kita. Burung tak pernah RAGU saat terbang, dia selalu yakin bahwa, disana ada HARAPAN, yang telah dipersiapkan oleh الله.
5. TERBANG DGN INSTING, KE TEMPAT YANG RIMBUN DAN SUBUR
Dalam usaha mencari REZKI, diperlukan “ILMU” yang relevan, guna menunjang kesempurnaan IKHTIAR. Jikalau burung hanya dibekali insting oleh الله, untuk mencari tempat-tempat yang rimbun dan subur makanan, maka kita diberi panca indra dan akal pikiran yang luar biasa oleh الله, yang bisa kita gunakan untuk menganalisa dimana tempat-tempat yang subur dan rimbun akan REZKI الله.
6. SETELAH MAKAN, DIA BAWA PULANG SEBAGIAN REZKINYA
Saat mencari REZKI, jangan pernah lupakan beban AMANAH KELUARGA, anak istri yang selalu menanti hasil ikhtiar yang kita lakukan.
7. JIKA MENGAMBIL MAKANAN, BURUNG TIDAK PERNAH MERUSAK
Saat mengambil makanan, burung selalu dengan cara yang INDAH dan SANTUN, tidak pernah ia melakukan perusakan dalam proses pencarian makanan, bahkan ada beberapa jenis burung yang membantu proses pembuahan beberapa tanaman.
Malu rasanya, jika kita dalam proses mencari REZKI kita, harus merugikan orang, harus merusak hak-hak orang, harus menyakiti dan mengecewakan orang lain.
“Barang siapa yg merasa lelah di sore hari karena mencari REZKI dgn tangannya, maka akan diampuni dosa dosanya.” (HR Tabroni)
Subhanallah ...
Semoga ALLAH senantiasa melindungi kita dari godaan setan yang terkutuk, dan semoga ALLAH selalu memberikan kita kesabaran dalam setiap ujiannnya dan memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Aamiin
No comments

Manfaat Minyak Zaitun itu Banyak


Minyak zaitun atau yang disebut olive oil memiliki banyak sekali manfaat. Minyak zaitun bermanfaat untuk kecantikan maupun kesehatan. minyak zaitun bahkan menjadi rekomendasi pengganti minyak sayur. Karena minyak zaitun merupakan minyak nabati yang memiliki kandungan lemak tak jenuh yang tinggi. Mari kita bahas manfaat dari minyak zaitun atau olive oil ini.
Mengandung lemak tak jenuh sehingga baik untuk dikonsumsi. Lemak tak jenuh ini dapat membantu menurunkan kadar kolestrol.
Minyak zaitun yang dapat membantu menurunkan kadar kolestrol secara tidak langsung juga membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Minyak zaitun dapat dikonsumsi untuk melancarkan pencernaan, namun mengkonsumsi minyak zaitun juga tidak boleh berlebihan. Dan perlu anda ketahui dahulu apakah tubuh anda termasuk yang alergi terhadap minyak zaitun atau tidak.
antioksidan yang tinggi pada minyak zaitun dapat mencegah penyakit jantung dan kanker.
Dan minyak zaitun juga bermanfaat sekali di bidang kecantikan, (biasanya yang digunakan untuk kecantikan adalah yang virgin olive oil)
  1. Melembabkan bibir.
  2. Melembabkan wajah.
  3. Melembutkan rambut dan mengatasi rambut rontok maupun ketombe.
  4. Jika anda ingin memiliki kuku yang sehat dan indah, rendamlah kuku anda pada campuran minyak zaitun dan air hangat sebelum anda beranjak tidur.
  5. Mencegah penuaan dini, caranya hanya dengan mengoleskan campuran lemon dan minyak zaitun pada wajah kita sebelum tidur. Diamkan selama 20 menit lalu bersihkan dengan sabun muka.
Nah, tahukan. Kalo minyak zaitun memiliki segudang manfaat yang luar biasa. Itu tadi hanya beberapa dari manfaat minyak zaitun yang saya ketahui.
No comments

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Belilah Dagangan Mereka Meski Engkau Tak Terlalu Membutuhkan
Mereka tidak minta sedekah dari anda, tapi mereka hanya butuh dagangan mereka dibeli. Sobat, jika anda bertemu pedagang asongan seperti ini bantulah mereka dengan membeli dagangan mereka meskipun kita tidak terlalu membutuhkan. Yakinlah, mereka berusaha untuk tidak menjadi peminta dan pengemis tapi mereka berusaha untuk keluarga mereka.
Jika kita membantu membeli dagangan mereka agar mereka bisa menafkahi keluarganya dan hidup layak, dengan niat mengharap ridho Allah, pasti Allah akan membalas dengan balasan yang jauh lebih baik di dunia maupun akherat.
Seutama-utama amal Shalih, ialah engkau memasukkan kegembiraan kepada saudaramu yang beriman”. (menyenangkan hati orang yg beriman dgn cara yg halal)
[HR. Ibn Abi Dunya dan dihasankan olah Syaikh Al-Albani dalam Shahih Jami’ush Shaghir 1096]
========================
Belilah meski kita tidak butuh.
Mereka bukan pengemis yang meminta-minta.
Mereka berdagang dengan usaha.
Meski usia tak lagi muda.
Dengan membeli dagangan mereka, berarti kita membantu mereka mencukupi kebutuhan sehari-hari dan menafkahi keluarga mereka. Insyaa Allah pahalanya besar jika niat kita ikhlas karena Allah untuk menolong mereka.
Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan atasnya di dunia dan akhirat. (HR Muslim)
"Sayangilah orang-orang di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangimu". [HR. Tirmidzi]
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka,...... (HR Ahmad)
"Orang yang membiayai kehidupan para janda dan orang-orang miskin bagaikan orang yang berjihad fii sabiilillaah.” (HR Bukhari)
Dan pada harta-harta mereka (orang2 mampu/kaya) ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (Adz-Dzariyat:19).
No comments

Minuman keras (khamr) adalah induk kejahatan


الْخَمْرُ أُمُّ الْخَبَائِثِ وَمَنْ شَرِبَهَا لَمْ يَقْبَلِ اللَّهُ مِنْهُ صَلاَةً أَرْبَعِينَ يَوْمًا فَإِنْ مَاتَ وَهِىَ فِى بَطْنِهِ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
Khamr itu adalah induk keburukan (ummul khobaits) dan barangsiapa meminumnya maka Allah tidak menerima sholatnya 40 hari. Maka apabila ia mati sedang khamr itu ada di dalam perutnya maka ia mati dalam keadaan bangkai jahiliyah. (HR At-Thabrani, Ad-Daraquthni dan lainnya)
Minuman keras itu berbahaya karena merusak otak dan pikiran kita. Saat mabuk, kita jadi tidak sadar akan apa yang kita ucapkan dan kita lakukan. Sehingga ada yang memaki-maki teman dan keluarganya saat mabuk. Bahkan ada yang berkelahi dan membunuh. Yang berzina dan memperkosa saat mabuk pun tidak terhitung.
Sehingga ada satu cerita saat seorang pemuda yang saleh ditawari apakah mau berzina, membunuh anak kecil, atau minum arak, dia memilih minum arak dengan alasan dosanya lebih kecil. Tapi ternyata setelah minum arak, dia jadi mabuk dan kehilangan kesadaran. Sehinga akhirnya berzina. Kemudian karena takut ketahuan, dia bunuh juga anak kecil tersebut. Akibat minuman keras, semua kejahatan dilakukan!
Satu penelitian di AS menyatakan bahwa 70% dari pembunuhan terjadi karena pelaku dalam keadaan mabuk. Tahun 2010 di AS 10.228 orang tewas akibat kecelakaan oleh pengemudi mabuk. Itu pun setelah mereka menahan 1,4 juta pengemudi mabuk dan membatasi minimal 18 tahun baru boleh beli dan minum alkohol. Beda dengan Indonesia yang bebas. Betapa banyak orang yang mabuk dan menabrak banyak orang hingga tewas karenanya. Contoh di Rusia, seorang pengemudi mabuk menabrak halte dan menewaskan 7 orang. Di Indonesia Pengemudi mobil Daihatsu Xenia, Afriani Susanti (29), menabrak dan menewaskan 9 orang dalam keadaan mabuk.
Belum lagi efek kecanduannya yang sangat hebat sehingga bisa merusak otak, hati, dan sebagainya. Saat seseorang sudah kecanduan minuman keras dan mabuk-mabukan, dia sudah tidak bisa bekerja lagi untuk menafkahi keluarganya. Tidak produktif lagi. Di BBC disebut bahwa tahun 2010 ada 8790 orang yang tewas karena alkohol. 2/3 akibat kerusakan hati. Di AS tahun 2009 disebut 24.263 tewas karena alkohol dan 37.485 tewas karena Narkoba/Obat Bius (National Vital Statistics Reports, Vol. 59, No. 4, March 16, 2011). Jumlah ini melebihi angka pembunuhan yang “cuma” 16.591. Jadi pada dasarnya pembuat dan pengedar minuman keras dan narkoba itu adalah pembunuh.
200 tentara Inggris yang mabuk akhirnya tawuran di Kenya, Begitu pula 2 kelompok pemuda di Surabaya. Siswa SMP 26 di Kebon Pala Jakarta Timur, Pesta minuman keras dulu agar bisa lebih “berani” sehingga bisa tawuran. Boleh jadi penyebab maraknya tawuran di Indonesia akibat minuman keras dan narkoba merajalela. Sehingga mereka tidak memakai akal lagi.
Di negara-negara Barat minum dan mabuk di muka umum bisa dipenjara. Sementara di sini tidak. Sikap FPI yang mensweeping warung-warung penjual minuman keras itu terjadi karena ketidak-pedulian aparat. Bisa jadi saat sweeping FPI terjadi kekerasan. Tapi jika warung minuman keras itu dibiarkan, bisa jadi ada perkelahian antar pemabuk setiap minggu yang bisa berujung kematian. Warga di sekitar bisa saja mati ditusuk oleh para pemabuk. Belum lagi yang dipalak/ditodong agar preman bisa beli minuman keras yang harganya lumayan mahal.
Rasulullah bersabda :
انّ من العنب خمرا، ومن التّمر خمرا، وانّ من االعسل خمرا، وانّ من الشعير خمرا (رواه ابوداود والترمذى والنساء وابن ماجه)
“Anggur bisa dibuat khamar, kurma bisa dibuat khamar, madu bisa dibuat khamar, dan kacang kedelai pun bisa dibuat khamar” (Hadits riwayat Abu Daud, Turmudzi, An-Nasai dan Ibnu Majjah).
Begitu pula aneka ragam minuman yang memabukkan selain yang telah kami sebutkan, seperti whiskey, champagne, cognac, vodka dan lain sebagianya.
Rasulullah bersabda :
كلّ مسكر خمر وكلّ خمر حرام (رواه البخارى و مسلم)
“Setiap barang yang memabukkan dinamakan khamar, dan setiap khamar itu haram hukumnya” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
كلّ شراب أشكر فهو حرام (رواه البخارى و مسلم)
“Setiap minuman yang memabukkan hukumnya haram” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
Islam tidak menentukan kadar – sedikit atau banyaknya – barang yang diminum, dan tidak menentukan sedikit atau banyaknya alkohol yang dikandung di dalam minuman tersebut. Bahkan Islam secara mutlak mengharamkan minuman keras. Hal ini bisa dipahami berdasarkan sabda Rasul
وما اسكر كثيره فقليله حرام (رواه ابوداود والترمذى والنساء وابن ماجه)
“Dan apa yang diminum dalam jumlah yang memabukkan, maka sedikitnya pun diharamkan” (Hadits riwayat Abu Daud, Turmudzi, dan Ibnu Majjah).
Begitu pula Islam secara tegas menolak pengobatan yang menggunakan khamar. Telah diriwayatkan bahwa Thariq ibnu Suwaid Al-Ju’fy bertanya kepada Nabi tentang khamar. Lalu dijawab oleh Nabi dengan kata-kata larangan. Kemudian Al-Ju’fy bertanya lagi : “Wahai Rasulullah, saya membuat untuk pengobatan, bagaimana pendapat anda?” Rasulullah menjawab : “Khamar itu bukanlah obat, tetapi khamar adalah penyakit (Hadits riwayatMuslim)”.
Saat ini berbagai minuman keras seperti Bir Bintang, Heinneken, dsb dijual secara bebas di pasar Swalayan seperti Alphamart, Indomaret, Carrefour, dan sebagainya. Sementara sebagian besar pramuniaganya adalah Muslim. Padahal itu dosa.
Yang berdosa bukan Cuma orang yang minum minuman keras. Tapi juga yang memeras anggur, yang minta diperas, penjualnya, pembelinya, pengantar minuman, dan sebagainya:
“Rasulullah s.a.w. melaknat tentang arak, sepuluh golongan: (1) yang memerasnya, (2) yang minta diperaskannya, (3) yang meminumnya, (4) yang membawanya, (5) yang minta dihantarinya, (6) yang menuangkannya, (7) yang menjualnya, (8) yang makan harganya, (9) yang membelinya, (10) yang minta dibelikannya.” (Riwayat Tarmizi dan Ibnu Majah)
No comments

Tauhid Asma Wa Sifat

Pengertian Asma dan Sifat Allah

Secara bahasa Kata “اسماء” adalah bentuk jama dari kata “اسم”, yang artinya ‘nama’. “اسماء الله” berarti ‘nama-nama Allah’. اسماء الحسنى berarti nama-nama yang baik dan terpuji. Sehingga istilah “asma’ul husna” bagi Allah maksudnya adalah nama-nama yang indah, baik dan terpuji yang menjadi milik Allah. Misalnya: Ar Rahman, Ar Rahim, Al Malik, Al Ghafur, dan lain-lain.
Sedangkan kata “صفة” dalam bahasa Arab berbeda dengan “sifat” dalam bahasa indonesia. Kata “صفة” dalam bahasa arab mencakup segala informasi yang melekat pada suatu yang wujud. Sehingga “sifat bagi benda” dalam bahasa arab mencakup sifat benda itu sendiri, seperti besar  kecilnya, tinggi rendahnya, warnanya, keelokannya, dan lain-lain. Juga mencakup apa yang dilakukannya, apa saja yang dimilikinya, keadaan, gerakan, dan informasi lainnya yang ada pada benda tersebut.
Dengan demikian, kata “صفة الله” mencakup perbuatan, kekuasaan, dan apa saja melekat pada Dzat Allah, dan segala informasi tentang Allah. Karena itu, sering kita dengar ungkapan ulama, bahwa diantara sifat Allah adalah Allah memiliki tangan yang sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya, Allah memiliki kaki yang sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya, Allah turun ke langit dunia, Allah bersemayam di Arsy, Allah tertawa, Allah murka, Allah berbicara, dan lain-lain. Dan sekali lagi, sifat Allah tidak hanya berhubungan dengan kemurahan-Nya, keindahan-Nya, keagungan-Nya, dan lain-lain.

Pengertian Tauhid Asma wa Sifat

Secara istilah syariat, tauhid asma dan sifat adalah pengakuan seorang hamba tentang nama dan sifat Allah, yang telah Dia tetapkan bagiNya dalam kitab-Nya ataupun dalam sunnah Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta mengimani maknanya dan hukum-hukumnya tanpa Tahrif, ta’thil, takyif, dan tamtsil/tasybih.

1. Tahrif (menyimpangkan makna)
yaitu mengubah atau mengganti makna yang ada pada nama dan sifat Allah, tanpa dalil.
Misalnya: Sifat Allah marah, diganti maknanya menjadi keinginan untuk menghukum, sifat  Allah istiwa (bersemayam), diselewengkan menjadi istaula (menguasai), Tangan Allah, disimpangkan maknanya menjadi kekuasaan dan nikmat Allah.

2. Ta’thil (menolak)
Yaitu menolak penetapan nama dan sifat Allah yang disebutkan dalam dalil. Baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian.
Contoh menolak secara keseluruhan adalah sikap sekte Jahmiyah, yang tidak mau menetapkan nama maupun sifat untuk Allah. Mereka menganggap bahwa siapa yang  menetapkan nama dan sifat untuk Allah berarti dia musyrik.
Contok menolak sebagian adalah sikap yang dilakukan sekte Asy’ariyah atau Asya’irah, yang membatasi sifat Allah hanya bebeberapa sifat saja dan menolak sifat lainnya. Atau menetapkan sebagian nama Allah dan menolak nama lainnya.

3. Takyif (membahas bagaimana bentuk dan hakikat nama dan sifat Allah)
yaitu menggambarkan bagaimanakah hakikat sifat dan nama yang dimiliki oleh Allah. Misalnya, Tangan Allah, digambarkan bentuknya bulat, panjangnya sekian, ada ruasnnya, dan lain-lain. Kita hanya wajib mengimani, namun dilarang untuk menggambarkannya.

4. Tamtsil/Tasybih (menyamakan Allah dengan makhluk-Nya)
Misalnya, berkeyakinan bahwa tangan Allah sama dengan tangan budi, Allah bersemayam di ‘arsy seperti joki naik kuda. Mahasuci Allah dari adanya makhluk yang serupadengan-Nya.
Allah berfirman,
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (Qs. Asy-Syuura: 11)

C. Pembagian Asma wa Shifat Allah Jalla wa ‘Alaa

Sifat-sifat Allah terbagi dua bagian :

1. Tsubutiyah

Sifat Tsubutiya adalah sifat yang Allah tetapkan sendiri untukNya baik yang disebutkan dalam Al-Qur’an atau yang ditetapkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam, yang semuanya adalah sifat yang sempurna dari seluruh aspeknya. Seperti sifat Al-Hayat (Maha Hidup), Al-Ilmu (Mengetahui) Al-Qudrah (Berkuasa) Istiwa di atas arsy, turun ke langit dunia, wajah, dua tangan, sifat-sifat ini wajib ditetapkan untuk Allah dengan dalil Naqly maupun Aqly.
Adapun dalil naqly adalah firman Allah Q.S. An-Nisa : 136
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
136. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

Perintah beriman kepada Allah dalam ayat ini meliputi semua rukun iman kepada Allah yaitu iman kepada WujudNya, RububiyahNya, UluhiyahNya serta beriman kepada Asma dan Sifat-sifatNya. Dan perintah beriman kepada kitab Allah pada ayat ini mengandung perintah untuk beriman kepada segala berita yang datang dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang shahih termasuk penetapan beliau terhadap asma dan sifat-sifat Allah.
Adapun dalil Aqlynya adalah bahwa Allah Ta’alaa telah mengabarkan kepada kita tentang DzatNya, namaNya dan sifat-sifatNya, dan jelas Allah lebih tahu tentang diriNya dari pada selainNya. Dialah Allah Ta’alaa yang ucapanNya paling benar dan paling baik, maka nama-nama dan sifat-sifatNya yang telah ditetapkanNya harus kita terima tanpa keraguan sedikitpun.
Demikian juga kita wajib menerima tanpa ragu dengan berita yang dibawa oleh Nabi Shallallahu alahi wasallam tentang nama dan sifat Allah ta’alaa jika berita itu shahih dari beliau Shallallahu alahi wasallam, karena beliau adalah manusia yang paling tahu dan paling kenal kepada Allah Jalla Jalaaluh.
Sifat tsubutiyah merupakan sifat terpuji dan sempurna bagi Allah, maka semakin banyak sifat itu maka ia menunjukan akan Maha Sempurnanya yang disifati yaitu Allah ta’alaa. Karenanya sifat tusbutiyah ini lebih banyak Allah dan RasulNya sebutkan dibanding dengan sifat salbiyah.
Sifat Tsubutiyah terbagi kepada dua bagian

a. Sifat Dzatiyah

Sifat dzatiyah adalah sifat yang melekat pada dzat Allah yang senantiasa seperti itu dan tidak akan berubah. Seperti sifat Al-Ilmu, Al-Qudrah, As-Sam’u, Al-Bashar, Al-Izzah, Al-Hikmah, Al-‘Uluw, Al-Azhomah, dan termasuk sifat dzatiyah adalah sifat Khobariyah seperti dua tangan, wajah dua mata dll.

b. Sifat Fi’liyah

            Sifat fi’liyah adalah sifat yang berhubungan dengn kehendak Allah, jika Ia berkehendak maka Ia kerjakan jika tidak maka tidak ia kerjakan. sepertiTurun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, istiwa di atas Arsy, berkata-kata dll.
Terkadang sifat dzatiyah juga sifat fi’liyah seperti sifat Al-Kalam, disatu sisi Allah bersifat kalam tapi disi lain Allah berkata jika Ia berkehendak saja.
Seperti firman Allah dalam Q.S. Yaasin : 82

82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia.

2. Salbiyah

Adapun sifat Salbiyah adalah sifat yang diNafikan Allah untukNya sendiri baik yang disebutkan dalam Al-Qur’an atau yang ditetapkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam, semua sifat salbiyah adalah sifat kekurangan yang mustahil dan tidak mungkin ada pada Allah Ta’alaa. Seperti sifat Al-Maut (mati), An-Naum (tidur), Al-Jahl (bodoh), An-Nisyan (lupa) Al-Ajzu (lemah) At-Ta’b (lelah) dll.

Sifat-sifat kelemahan ini wajib ditiadakan pada Allah ta’alaa, bersamaan dengan itu wajib ditetapkan sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat salbiyah ini, sehingga lawanan dari sifat salbiyah adalah sifat tsubutiyah dan lawanan dari sifat tsubutiyah adalah sfiat salbiyah.
Contohnya adalah firman Allah Q.S. Al-Furqon : 58
58. dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati,

Menafikan sifat Al-Maut bagi Allah dalam ayat ini, sekaligus penetapan sifat Allah Al-Hayat yang artinya Allah Maha Hidup.
Atau Q.S.Al-Kahfi : 49
وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَداً
Ayat ini menafikan sifat Az-Zhulm (zhalim) bagi Allah, pada saat yang sama ia menetapkan akan kesempurnaan sifat Al-Adl (Maha Adil) bagi Allah.
Sifat Salbiyah pada umumnya disebutkan untuk menjelaskan beberpa hal, yaitu :

a. Menjelaskan keumuman sifat kesempurnaan Allah ta’alaa

Contoh firman Allah ta’alaa dalam Q.S. Asy-Syuro : 11 dan Q.S. Al-Ikhlas : 4
{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ} ، {وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ}
Dua sifat salbiyah dalam ayat ini yaitu “al-Mitslu” dan “Al-Kufu” menunjukan akan kesempurnaan Allah bahwa Allah tidak serupa dengan apapun dan tidak ada apapun yang serupa dan sebanding denganNya. Dari dua sifat salbiyah ini juga harus ditetapkan bahwa Allah Maha Esa dan Maha Kuasa dan Maha Mampu melakukan apapun tanpa bantuan makhlukNya.

b. Bantahan terhadap anggapan bahwa Allah ta’alaa Allah memiliki anak

Seperti firman Allah ta’alaa Q.S. Maryam : 91 – 92

91. karena mereka menda’wakan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak.
92. dan tidak layak bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.

Dalam ayat ini, kaum kuffar menuduh Allah memiliki sifat seperti makhluk yaitu melahirkan anak, dan Allah membantah tuduhan mereka baik dalam ayat ini maupun ayat-ayat lainnya, dan bantahan yang tegas dan lengkap tentang tuduhan ini Allah sampaikan dalam satu surat tersendiri yaitu surat Al-Ikhlas.
Sifat “Yalid” (melahirkan) dan “Yulad” dilahirkan adalah dua sifat Salbiyah atau sifat mustahil bagi Allah.

c. Menolak tuduhan dusta terhadap Allah bahwa Allah memiliki kekurangan dalam kesempurnaanNya pada hal-hal tertentu.

Contohnya dalam firman Allah Q.S. Ad-Dukhan : 38 dan Q.S. Qof : 38
38. dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.
         Dalam dua ayat ini, Allah membantah tuduhan kaum kuffar tentang penciptaan langit dan bumi, tuduhan pertama Allah tidak serius dalam menciptakan langit dan bumi dan menciptakannya dengan main-main.
Dan tuduhan kedua mereka menuduh bahwa Allah letih dan lelah ketika menciptakan langit, bumi dan segala isinya, namun Allah membantah tuduhan mereka dengan menyatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi tidak main-main dan Allah tidak merasa letih dan lelah dalam mencitpakan keduanya dan segala isinya. Maha suci dan tinggi Allah dari segala sifat kekurangan.

D. Cara Menetapkan Asma dan Sifat

Seorang mu’min mengimani semua nama dan sifat yang telah ditetapkan Allah Jalla wa ‘Alaa untukNya dan apa saja yang telah ditetapkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tanpa tahrif (mengubah), ta’thil (menolak), takyif dan tamsil/tasybih (menyerupai). 
Berikut beberapa kaidah penting yang ditetapkan oleh para ulama, terkait nama dan sifat Allah:
 

1. Mengimani segala nama dan sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Alquran dan sunnah (hadits-hadits sahih).

Artinya, kita tidak membedakan dalam mengimani segala ayat yang ada dalam Alquran, baik itu mengenai hukum, sifat-sifat Allah, berita, ancaman dan lain sebagainya. Sehingga tidaklah tepat jika seseorang kemudian hanya mengimani ayat-ayat hukum karena dapat dicerna oleh akal sedangkan mengenai nama dan sifat Allah, harus diselewengkan maknanya karena tidak sesuai dengan jangkauan akal mereka.
Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah : 85


“… Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (Qs. Al-Baqarah: 85)

Begitu pula dalam mengimani hadits-hadits yang sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hendaknya kita tidak membedakan apakah itu hadits mutawatir ataupun hadits ahad, karena jika itu sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka ia wajib diimani walaupun akal kita tidak dapat memahaminya.

“Dari Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لَا أُلْفِيَنَّ أَحَدَكُمْ مُتَّكِئًا عَلَى أَرِيكَتِهِ، يَأْتِيهِ الْأَمْرُ مِمَّا أَمَرْتُ بِهِ، أَوْ نَهَيْتُ عَنْهُ، فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، مَا وَجَدْنَا فِي كِتَابِ اللَّهِ اتَّبَعْنَاهُ “
“Segera saja ada seorang yang duduk di atas sofanya lalu disampaikan kepadanya sebuah hadits dariku baik sesuatu yang aku perintahkan atau sesuatu yang aku larang maka ia berkata, ‘Kami tidak tahu, kami hanya mengikuti apa yang kami dapatkan dalam kitab Allah.’” (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh Al Albani).


2. Menyucikan Allah dari menyerupai makhluk dalam segala sifat-sifat-Nya.

Ketika kita mengakui segala nama dan sifat yang Allah tetapkan, seperti Allah maha melihat, Allah tertawa, betis Allah, tangan Allah, maka kita tidak diperbolehkan menerupakan sifat-sifat tersebut dengan sifat makhluk.
Sayangnya, hal inilah yang sering terjadi pada sekelompok orang, dan hal ini pulalah yang memicu penyimpangan yang terjadi pada tauhid asma wa shifat. Kesalahan yang berbuah kesalahan.

3. Menutup keinginan untuk mengetahui bentuk hakikat sifat-sifat Allah Ta’alaa.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa salah satu bentuk penyimpangan dalam tauhid asma wa shifat adalah menanyakan bagaimana bentuk dan hakikat sifat-sifat Allah. Dan hal ini tidak mungkin dapat kita ketahui karena Allah dan Rasul-Nya tidak menjelaskan hal tersebut. Sebagai contoh, seseorang tidak dapat menanyakan kaifiat (bagaimananya) sifat tertawa Allah, atau bentuk tangan Allah, atau bagaimanakah wajah Allah.
Yang perlu kita imani adalah Allah memiliki sifat yang bermacam-macam dan Allah maha sempurna dengan segala sifat yang dimiliki-Nya.Dan untuk mengimani sesuatu tidaklah mengharuskan kita harus mengetahui hakikat zat tersebut.

Termasuk larangan dalam hal ini adalah membayangkan bagaimana bentuk dan hakikat sifat Allah, karena akan membuka pada penyimpangan lainnya, yaitu penyerupaan dengan makhluk. Yang perlu diluruskan adalah, larangan untuk mengetahui bentuk dan hakikat dari sifat-sifat Allah bukan berarti meniadakan adanya bentuk dan hakikat dari sifat-sifat Allah. hakikat sifat Allah tetaplah ada dan hanya Allah-lah yang mengetahuinya.
1 comment

Pengertian Tauhid Uluhiyah


Uluhiyah adalah ibadah. Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dgn perbuatan para hamba berdasarkan niat taqarrub yg disyariatkan seperti doa nazar kurban raja’ takut tawakal raghbah rahbah dan inabah . Jenis tauhid inilah yg merupakan inti dakwah para rasul mulai rasul yg pertama hingga yg terakhir.
Allah SWT berfirman Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat "Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut itu".
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya "Bahwasannya tidak ada Tuhan melainkan Aku maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku"
Setiap rasul selalu memulai dakwahnya dengan perintah tauhid uluhiyah sebagaimana yg diucapkan oleh Nabi Nuh Hud Shalih Syu’aib dan lain-lain.
Hai kaumku sembahlah Allah sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.
.
Dan ingatlah Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya "Semahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya".
Dan diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Katakanlah "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dgn memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam agama". .
Rasulullah saw. Sendiri bersabda Saya diperintahkan utk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada ilah yg hak kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah rasulullah. {HR Bukhari dan Muslim}.
Kewajiban awal bagi tiap mukallaf adalah bersaksi laa ilaaha illallaah {tidak ada Tuhan yg berhak disembah kecuali Allah} serta mengamalkannya. Allah SWT berfirman Maka ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu .

Dan kewajiban pertama bagi orang yg ingin masuk Islam adalah mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Jadi jelaslah bahwa tauhid uluhiyah adalah maksud dari dakwah para rasul.
Disebut demikian karena uluhiyah adl sifat Allah yg ditunjukkan oleh nama-Nya Allah yg artinya dzul uluhiyah.

Juga disebut tauhid ibadah karena ubudiyah adalah sifat "abd" yg wajib menyembah Allah secara ikhlas karena ketergantungan mereka kepadanya.
Syekh Islam Ibnu Taimiyah mengatakan Ketahuilah kebutuhan seorang hamba utk menyembah Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun tidak memiliki bandingan yg dapat dikiaskan tetapi dari sebagian segi mirip dgn kebutuhan jasad kepada makanan dan minuman. Akan tetapi di antara keduanya ini terdapat perbedaan mendasar. Karena hakikat seorang hamba adalah hati dan rohnya ia tidak bisa baik kecuali dengan Allah yg tiada Tuhan selain-Nya. Ia tidak bisa tenang di dunia kecuali dengan mengingat-Nya. Seandainya hamba memperoleh keni’matan dan kesenangan tanpa Allah maka hal itu tidak akan berlangsung lama tetapi akan berpindah-pindah dari satu macam ke macam yg lain dari satu orang kepada orang lain. Adapun Tuhannya maka Dia dibutuhkan tiap saat dan tiap waktu; di mana pun ia berada maka Dia selalu bersamanya. {Majmu Fatawa I/24}.

Tauhid ini adalah inti dari dakwah para rasul karena ia adalah asas dan pondasi tempat dibangunnya seluruh amal. Tenpa merealisasikannya semua amal ibadah tidak akan diterima. Karena kalau ia tidak terwujud bercokollah lawannya yaitu syirik. Sedangkan Allah SWT berfirman Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik. .
seandainya mereka mempersekutukan Allah niscaya lenyaplah dari mereka amalan yg telah mereka kerjakan. .
Jika kamu mempersekutukan niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yg merugi. .
Dan tauhid jenis ini adalah kewajiban pertama segenap hamba. Allah SWT berfirman Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua ibu bapak. {An-Nisa’ 36}. Dan beberapa ayat-ayat lainnya yg isinya tentang hal ini.

Sumber At-Tauhid lish-Shaffil Awwal al’Aliy Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan
No comments

Pengertian "TAUHID RUBUBIYYAH"



Yaitu mengesakan Alloh dalam hal-hal perbuatannya, seperti: menciptakan. Member rizki, mengatur segala urusan, menghidupkan, mematikan dsb.
Maka tidak ada satu penciptaan-pun kecuali Alloh, sebagaimana dalil:
 “Alloh menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu” Qs Az Zumar (39:62).

Tidak ada yg memberi rizki kecuali Alloh SWT, sebagaimana dalil:

 “Dan tidak ada suatu binatang melata[*] pun di bumi melainkan Alloh-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[**]. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). Qs Huud (11:6)

[*] Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Alloh yang bernyawa.
[**] Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.

Tidak ada yg mengatur kecuali Alloh SWT, sebagaimana dalil:

 “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu [*] Qs As Sajdah (32:5)

[*] Maksud urusan itu naik kepadanya ialah beritanya yang dibawa oleh malaikat. ayat ini suatu tamsil bagi kebesaran Alloh dan keagunganNya.

Tidak ada yg menghidup-kan dan tidak ada yg mematikan kecuali Alloh,  sebagaimana dalil:
  
“Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” Qs Yunus (10:56)

Tauhid Rububiyah ini di akui oleh fitrah semua manusia dari dahulu (orang-orang kafir) pada zaman Rosululloh SAW, tetapi pengakuan ini tidak menjadikan mereka masuk kedalam Islam.
Sebagaimana di tunjukan dalil:
 “Dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" tentu mereka akan menjawab: "Alloh". Katakanlah : "Segala puji bagi Alloh"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Qs Luqman (31:25)

Orang-orang kafir dari umat dahulu menjadikan berhala-berhala sebagai Tuhan yg di sembah seperti al Laata, al Uzza, manaat.

“Al laata” di baca dengan tidak memakai tasydid adalah sebuah batu besar yg dibuatkan rumah diberi kelambu terletak di kota Thaif. Sangat di agung-agungkan oleh penduduk Thaif dari kabilah bani Tsaqif dan para pengikutnya. Ada riwayat lain mengatakan, bila “al Lata” di bacanya dengan tasydid huruf “ta” nya, maka bermakna: seorang laki-laki yg dermawan pembuat roti gandum untuk menjamu para jema’ah haji. Maka ketika dia meninggal dunia, orang-orang merasa kehilangan karena keshalehan dan kedermawanannya. Lalu mereka bersemedi di atas kuburannya dan mengkultuskannya sehingga mereka lama-lama menyembahnya.

“al ‘Uzza” adalah sebuah pohon yg dinaungi bangunan, tirai dan tabir terletak dilembah Nakhlah antara Mekkah dan Thaif, orang-orang Quraisy mengagungkan dan menyembahnya.

Adapun Manaat adalah sebuah batu besar yg terletak antara Makkah dan Madinah (musyallal di daerah qadid) suku Aus dan Khazraj sangat mengagungkannya di masa jahiliyah, mereka mengucapkan talbiah dari sana ketika mereka hendak ber-Hajji menuju Ka’bah. Imam Bukhary telah meriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah Radhiallohu ‘anha keterangan seperti ini. Sebetulnya di jazirah Arab dan yg lainnya terdapat thoghut-thoghut yg lain yg di agungkan oleh orang-orang Arab layaknya mereka mengagungkan Ka’bah.
Rosululloh SAW mengutus kepada Mughirah bin Syu’bah dan abu Sufyan Shakher bin hareb agar mendatangi patung Lata kemudian menghancurkannya dan mendirikan sebuah masjid yg sebelumnya tempat itu dipakai untuk patung Lata. Dan beliaupun mengutus Khalid bin Walid agar mendatangi berhala Uzza lalu menghancurkannya. Dan beliau mengutus pula Ali bin Abi Thalib untuk menghacurkan berhala Manat yg terletak di Musyallal di daerah qadid antara Makkah dan Madinah.
Dan orang-orang yg mengingkari Rububiyah Alloh adalah mereka yg Mulhid (atheis) dan kewajiban kita sama seperti kewajiban kita terhadap orang-orang musyrik. Kita ajak mereka kedalam Alloh dengan dalil-dalil kauniah, mengenali dan memperhatikan segala ciptaan-ciptaan Alloh yg ada di sekitar dan sekeliling kita di bumi dan di langit.

  1. B.      TAUHID ULUHIYYAH
Yaitu mengesakan Alloh dengan perbuatan-perbuatan hamba yg di perintahkannya, karena itu semua bentuk ibadah harus di tujukan hanya kepada Alloh semata. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Seperti do’a (permohonan), kahuf (takut), tawakkal (berserah diri) meminta pertolongan, meminta perlindungan, dsb.

Kita tidak berdo’a kecuali hanya kepada Alloh.
 “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[*] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina". Qs Al Mu’min (40:60)

[*] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.

Kita tidak takut kecuali hanya kepada Alloh.

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. Qs Al Imran (3:175).

Kita tidak berserah diri kecuali hanya kepada Alloh.
  
“Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Alloh) yang Alloh telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. dan hanya kepada Alloh hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman". Qs Al Maidah (5:23).

Kita tidak meminta pertolongan kecuali hanya kepada Alloh.
  
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah [*], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[**].

[*] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Alloh, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Alloh mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[**] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

Kita tidak meminta perlindungan kecuali hanya kepada Alloh.
Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Qs An Nas (114:1).

Tauhid jenis inilah yg dibawa oleh para Rosul ‘alaihisalam.

 “Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Alloh (saja), dan jauhilah Thoghut itu",  Qs An Nahl (16:36)

Tauhid jenis inilah yg di ingkari oleh orang-orang kafir, baik pada zaman dahulu maupun sekarang.

 “Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan” Qs Shaad (38:5).

Pengaruh beriman kepada Alloh.
Beriman kepada Alloh ta’ala memiliki pengaruh yg baik,di dunia maupun di akhirat dan sungguh kebaikan dunia dan alhirat serta penolakan kejahatan semua itu adalah pengaruh dari iman ini.
Adapun di antara pengaruh iman itu adalah:

  1. Bahwa Alloh membela kaum mukminin dari segala hal yg di benci, menyelamatkan mereka dari berbagai penderitaan dan menjaga mereka dari tipu daya para musuh. Sebagaimana firman Alloh:
 “Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat” Qs Al Hajj (22 : 38)

  1. Bahwa iman merupakan penyebab kehidupan yg baik, kebahagiaan dan kegembiraan, Sebagaimana firman Alloh:
  
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik [*] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. Qs An Nahl (16 : 97)

[*] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.

  1. Sesungguhnya iman itu membersihkan jiwa dari berbagai khurafat. Maka barangsiapa beriman kepada Alloh secara benar, niscaya dia akan menggantungkan perkarannya kepada Alloh semata. Karena dia adalah Rabb semesta alam. Orang tersebut tidak takut kepada mahluk, tidak akan menggantungkan hatinya kepada salah seorang manusia. Oleh karena itu ia terbebas dari bentuk khurafat & ilusi.
  2. Termasuk pengaruh iman adalah keberuntungan dan kemenangan, mendapatkan apa yg diminta dan selamat dari setiap yg di takuti, Sebagaimana firman Alloh:
  
“Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung[*] “ Qs Al Baqarah (2 : 5).

[*] Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.

  1. Dan pengaruh iman yg paling besar adalah didapatkannya keridhaan Alloh Subhanahu wata’ala, masuk syurga, keberuntungan berupa kenikmatan abadi dan kasih sayang yg sempurna.
Yg pertama kali diwajibkan kepada seorang mukallaf (baligh)
  1. Mengenal Tuhan-nya
  2. Mengenal Agama-nya
  3. Mengenal Nabi-nya – Muhammad Shalallohu Alaihi wassalam.
Ini merupakan aqidah Islamiyah yg pertama kali di wajibkan untuk di ketahui dan di yakini.
Sesungguhnya mengakui wujud Alloh adaah perkara fitrah bagi manusia. Sebagian besar mengakui wujud Alloh. Dan tak ada yg menyelisinya, kecuali sedikit sekali dari kalangan orang-orang atheis.
Sesungguhnya setiap mahluk telah di berikan fitrah untuk beriman kepada penciptanya tanpa harus di ajari terlebih dahulu. Disamping itu kita juga mendengar dan menyaksikan terkabulnya do’a dan di berinya orang yg meminta hal yg menunjukan secara yakin atas wujud Alloh Subhanau Wata’ala. Sebagaimana firman Alloh:
 “(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut". Qs Al Anfaal (8 : 9)
Maka, setiap orang mengetahui bahwa setiap yg baru pasti ada yg membuatnya. Dan mahluk yg banyak ini serta apa saja yg kita saksikan setiap saat pastilah ada yg menciptakannya. Dan pencipta itu adalah Alloh Subhanahu wata’ala. Sebab mustahil pula mahluk itu menciptakan dirinya sendiri. Karena itu jelaslah bahwa yg menciptakan mereka adalah Alloh Subhanahu wata’ala.
Sesungguhnya keteraturan alam semesta ini, langitnya, buminya, bintang-bintangnya, pepohonannya dsb. Adalah merupakan bukti yg kuat bahwa alam semesta ini memiliki pencipta yg maha esa dan Dia adalah Alloh Subhanahu wata’ala. Sebagaimana firman Alloh:
 “Dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” Qs An Naml (27 : 88).
Begitu pula dengan planet-planet dan bintang-bintang misalnya, semuanya beredar dengan aturan yg tetap tanpa ada keganjilan. Selanjutnya, masing-masing planet beredar di tempat edarnya, tidak melampauinya atau menyelisihi. Sebagaimana firman Alloh:
 “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya”. Qs Yasin (36 : 40)
No comments

Pentingnya Manusia Bertauhid



Alloh SWT mencipatakan manusia agar mereka beribadah hanya kepada Alloh SWT saja.
Dalilnya; firman Alloh SWT dalam surat Ad Dzariyat (51 : 56).
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”

1. Tauhid merupakan unsur pertama dalam seluruh dakwah para Nabi & Rosul.     Sejak dari Nabi Nuh ‘alaihis salam sampai Nabi Muhammad SAW. Tugas pertama para Rosul adalah   
    sebagai pembawa petunjuk kepada hamba-hambanya yang tercermin dalam dua hal mendasar yg saling  
    melengkapi dan tidak dapat di pisahkan, yaitu:
    1. Seruan untuk beribadah kepada Alloh SWT semata.
    2. Seruan untuk menjauhi Thoghut.

Dalam hal ini ALloh SWT berfirman:
 “Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Alloh (saja), dan jauhilah Thoghut. [Thoghut ialah segala sesuatu yg di sembah selain Alloh SWT, dan dia rela bahkan memerintahkan penyembahan itu]”. Qs An Nahl (16:36)
 “Dan Kami tidak mengutus seorang Rosulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". Qs Al Anbiyaa’ (21:25)
 “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Alloh, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Alloh), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). Qs Al A’raf (7:59)
 “Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu”
“Agar kamu tidak menyembah selain Alloh. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan". Qs Huud (11 : 25~26)
  
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Alloh ialah Al-masih putera Maryam", Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Alloh Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, Maka pasti Alloh mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” Qs AL Maidah (5:72)
Dakwah Nabi Muhammad SAW kepada Tauhid dan menjauhi thoghut adalah yg paling nyata, paling kuat, paling mendalam, dan paling langgeng. Sebagaimana yg tampak jelas pada:
  1. Al Quran dan As Sunnah
  2. Syiar, Syariat, Adab dan ahlak Islam
(Hakikat Tauhid dan fenomena kemusyrikan, oleh Syech Yusuf Qardhawi).
  1. Keutamaan Tauhid.
Alloh SWT tidak menyiksa orang yg bertauhid sebagaimana di jelaskan oleh Rosululloh SAW dalam hadist muadz bin jabal yg diriwayatkan oleh Imam Bukhary dan Muslim.

كنت رديف النبي على حمار، فقال لي : يا معاذ، أتدري ما حق الله على العباد، وما حق العباد على الله ؟ قلت : الله ورسوله أعلم، قال : حق الله على العباد أن يعبدوه ولا يشركوا به شيئا، وحق العباد على الله أن لا يعذب من لا يشرك به شيئا، قلت : يا رسول الله، أفلا أبشر الناس ؟ قال : لا تبشرهم فيتكلوا

Aku pernah diboncengkan Nabi ShallAllohu’alaihi wasallam di atas keledai, kemudian beliau berkata kepadaku : wahai muadz, tahukah kamu apakah hak Alloh yang harus dipenuhi oleh hamba-hambaNya, dan apa hak hamba-hambaNya yang pasti dipenuhi oleh Alloh?, Aku menjawab : Alloh dan RosulNya yang lebih mengetahui, kemudian beliau bersabda : Hak Alloh yang harus dipenuhi oleh hamba-hambaNya ialah hendaknya mereka beribadah kepadaNya dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatupun, sedangkan hak hamba yang pasti dipenuhi oleh Alloh ialah bahwa Alloh tidak akan menyiksa orang orang yang tidak menyekutukanNya dengan sesuatupun, lalu aku bertanya : ya Rosulullah, bolehkah aku menyampaikan berita gembira ini kepada orang-orang ?,
beliau menjawab : Jangan engkau lakukan itu, karena Khawatir mereka nanti bersikap pasrah.
[HR Bukhari & Muslim]
Dari Itban Radhiallohu ‘anhu; Rosululloh SAW bersabda;

فَإِنَّ اللهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قاَلَ لَا إِلهَ إِلَّا الله يَبْتَغِيْ بِذَلِكَ وَجْهَ اللهِ

“Sesungguhnya Alloh mengharamkan (masuk) neraka bagi orang yang mengucapkan “LAA ILAHA ILLALLOH” (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Alloh) dengan Ikhlash karena  Alloh SWT.”
HR Bukhari dan Muslim.
(Syarah Kitabuttauhid oleh Kementrian pendidikan dan pengajaran Kerajaan Arab Saudi)

Tauhid merupakan sebab di ampuninya dosa-dosa dan di masukannya ke Syurga.

  1. Buah daripada Tauhid
    1. Memperoleh Ridho Alloh SWT
    2. Masuk syurga dan selamat dari Neraka
    3. Istiqamah diatas kebenaran dalam menghadapi cobaan dan ujian
    4. Ketenangan jiwa dan ketentraman dala hidupnya
    5. Dijauhkan dari kegusaran dan kegelisahan

  1. Pengertian Tauhid (Definisi Tauhid)
Menurut lughat (bahasa) ialah meng-esa-kan Alloh SWT
Menurut istilah: meng-esa-kan Alloh dalam Rububiyyah, uluhiyyah serta Nama dan sifatnya.
No comments

BERIMAN KEPADA QADA DAN QADAR


Dari sudut bahasa, Qada bermakna hukum, ketetapan, kehendak, pemberitahuan dan penciptaan. Mengikut syarak, Qada adalah ketetapan Allah SWT tentang sesuatu. Manakala Qadar dari segi bahasa membawa maksud undang-undang dan kepastian. Dari sudut syarak pula, Qadar membawa pengertian ketetapan terhadap semua makhluk dalam kadar dan bentuk tertentu. Firman Allah SWT,
“Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia tidak mempunyai anak dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan saiz dengan rapi.”
(Surah Al-Furqan, ayat: 2)
Ayat di atas menerangkan tentang penciptaan Allah SWT terhadap makhluk-makhluk-Nya. Dia akan menetapkan keadaan fizikal segala sesuatu dalam penciptaan manusia secara fizikal tetapi Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih kejayaan dan kegagalan hancuran. Orang-orang yang memilih untuk berkejayaan akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai kejayaan tersebut. Demikian juga orang-orang yang memilih kegagalan tidak akan berusaha sungguh2 untuk berjaya tetapi hancuran leka untuk akan memuaskan nafsu semata-mata.
1. Kewajipan beriman kepada Qada dan Qadar
Beriman kepada Qada dan Qadar bererti yakin bahawa segala sesuatu yang berlaku adalah ketetapan Allah SWT. Umat Islam akan menerima setiap ketetapan Allah SWT dengan keredaan selepas berusaha dengan bersungguh-sungguh. Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah SWT berfirman,
“Sesiapa yang tidak reda dengan Qada-Ku dan Qadar-Ku serta tidak tabah terhadap ujian yang aku berikan, maka carilah Tuhan selain Aku”.
(Dilaporkan daripada Tabrani)
2. Hubungan antara Qada dan Qadar dengan Usaha
Beriman kepada Qada dan Qadar bermakna menyakini bahawa Allah SWT telah menetapkan segala sesuatu bagi hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya seseorang diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nutfah, 40 hari menjadi seketul darah, 40 hari menjadi seketul daging, kemudian Allah SWT mengutus malaikat untuk meniupkan roh ke dalamnya dan menuliskan empat perkara iaitu rezeki, ajal, amalan dan jalan hidupnya iaitu sengsara atau bahagia.”
(Dilaporkan daripada Sahih Bukhari dan Muslim)
Allah SWT telah menetapkan nasib setiap manusia tetapi manusia tidak mengetahui nasibnya. Oleh itu, manusia wajib berusaha untuk mencapai kejayaan dengan bersungguh-sungguh. Jika usaha yang dilakukan adalah bersungguh-sungguh, maka keputusan yang diperolehi akan memuaskan dan jika usaha kurang, maka keputusan yang diperolehi juga akan kurang memuaskan. Firman Allah SWT,
“Sesungguhnya Allah SWT tidak mengubah nasib sesuatu kaum melainkan mereka mengubah nasib mereka.”
(Surah al-Ra'ad, ayat: 11)
Allah SWT mewajibkan manusia berusaha untuk mencapai kejayaan dengan bersungguh-sungguh. Satu kisah yang berlaku pada zaman Rasulullah SAW diceritakan,
“Pada suatu hari, seorang Arab Badwi menemui Rasulullah SAW dengan menunggang kuda. Dia turun dari atas kudanya dan terus menghadap Nabi tanpa mengikat kudanya. Nabi menegur orang tersebut, ‘Kenapa kuda tersebut tidak diikat?’ Orang tersebut menjawab, ‘Biarlah, saya tawakal kepada Allah SWT’ Nabi bersabda, ‘Ikatlah kudamu dan kemudian baru tawakal kepada Allah SWT.’ ”
Kisah di atas menunjukkan bahawa Allah SWT mengetahui segala perkara baik perkara yang sudah berlaku atau yang sedang dan bakal berlaku. Sedangkan manusia, mereka hanya mengetahui perkara yang sedang dan sudah berlaku. Namun demikian, pengetahuan manusia kepada perkara yang sudah berlaku sangat terhad apatah lagi peristiwa yang belum berlaku. Oleh itu, manusia wajib berusaha kerana manusia tidak mengetahui akan nasibnya.
Manusia yang tidak mencapai kejayaan walaupun jika sudah telah berusaha dengan sempurna , maka manusia tersebut tidak akan menyesal kerana telah berusaha dengan sempurna. Setiap usaha mereka mempunyai dua peluang iaitu berjaya atau gagal manakala orang yang tidak berusaha hanya mempunyai satu peluang iaitu gagal.
Contohnya jika anda ingin berjaya dalam peperiksaan, maka anda perlu belajar dengan bersungguh-sungguh. Allah mengetahui keputusan peperiksaan anda tetapi anda ataupun cikgu tidak mengetahui selagi anda belum menjawab soalan tersebut. Anda hanya tahu keputusan selepas cikgu memaklumkan keputusan tersebut kepada anda. Allah mengetahui nasib setiap manusia tetapi manusia tidak mengetahuinya. Oleh itu, manusia wajib berusaha untuk mencapai kejayaan tersebut.
Qada dan Qadar disebut juga sebagai takdir dan takdir dibahagikan kepada dua iaitu:
a. Takdir Muallaq ialah ketetapan yang berkait dengan usaha manusia. Setiap keputusan yang didapati sesuai dengan kadar usaha yang dilakukan. Contohnya, seorang pelajar universiti mahasiswa ingin menjadi pelajar cemerlang seorang doktor perubatan. Bagi mencapai keinginan tersebut, dia perlu belajar dengan rajin. Berkat kesungguhan, akhirnya beliau mendapat anugerah pelajar jadi seorang doktor perubatan yang cemerlang. Firman Allah SWT,
“...Sesungguhnya Allah SWT tidak mengubah nasib sesuatu kaum sehingga mereka mengubah nasib mereka sendiri...”
(Surah Ar-Raad, ayat: 11)
b. Takdir Mubram ialah ketetapan yang tidak dapat diubah secara semulajadi. Contohnya, orang yang dilahirkan bermata sepet sedangkan ibu bapanya bermata besar. Mata tersebut tidak dapat diubah secara semulajadi tetapi dapat diubah dengan bantuan melalui pembedahan.

PERBINCANGAN
1. Adakah kepercayaan kepada Qada dan Qadar akan menghalang kemajuan?
Sebahagian umat Islam menganggap Allah SWT telah menetapkan nasib seseorang tetapi orang tersebut tidak mengetahui nasibnya sendiri. Oleh itu, manusia sehingga tidak perlu berusaha untuk mencapai kejayaan. Allah SWT memberikan peluang kepada setiap manusia untuk mencapai kejayaan sesuai dengan usaha yang dilakukan. Kebanyakan manusia menjadikan Qada dan Qadar sebagai alasan untuk tidak berusaha untuk ke arah mencapai kejayaan. Firman Allah SWT,
“Dan kamu tidak dapat menentukan kemahuan kamu, kecuali dengan cara yang diatur oleh Allah SWT, tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.”
(Surah at-Takwir, ayat: 29)
Manusia hanya merancang dan berusaha untuk mencapai kejayaan matlamatnya. Namun, keputusan nya ditentukan oleh Allah SWT. Orang-orang yang beriman akan berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai kejayaan matlamatnya. Sekiranya keputusan yang ditentukan tidak sesuai dengan keinginan, maka kita sebagai umat Islam seharusnya menerima dengan hati yang reda dan tidak putus asa. Firman Allah SWT,
“Maka sesiapa yang mahu beriman, hendaklah ia beriman dan sesiapa yang mahu ingkar, biarlah dia mengingkarinya.”
(Surah al-Kahf, ayat: 29)
Sekiranya tidak ada seorang pun yang beriman dan menyembah Allah SWT, maka keagungan Allah SWT tidak akan berkurang walaupun sedikit. Kelebihan kepada orang-orang yang beriman kepada Allah SWT adalah melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan apabila gagal dia tidak berputus asa. Firman Allah SWT,
“Dan janganlah kamu berputus asa daripada rahmat dan pertolongan Allah SWT. Sesungguhnya yang berputus asa daripada rahmat dan pertolongan Allah SWT adalah kaum kafir.”
(Surah Yusuf, ayat: 87)
Orang-orang yang beriman tidak akan berputus asa daripada rahmat Allah SWT walaupun mengalami kegagalan. Kegagalan akan memberikan semangat baru untuk mencapai kejayaan. Qada dan Qadar disebut juga sebagai takdir dan takdir dibahagikan kepada dua iaitu:
c. Takdir Muallaq ialah ketetapan yang berkait dengan usaha manusia. Setiap keputusan yang didapati sesuai dengan kadar usaha yang dilakukan. Contohnya, seorang mahasiswa ingin menjadi seorang doktor perubatan. Bagi mencapai keinginan tersebut, dia perlu belajar dengan rajin. Berkat kesungguhan, akhirnya beliau menjadi seorang doktor perubatan yang cemerlang. Firman Allah SWT,
“...Sesungguhnya Allah SWT tidak mengubah nasib sesuatu kaum sehingga mereka mengubah nasib mereka sendiri...”
(Surah Ar-Raad, ayat: 11)
d. Takdir Mubram ialah ketetapan yang tidak dapat diubah secara semulajadi. Contohnya, orang yang dilahirkan bermata sepet sedangkan ibu bapanya bermata besar. Mata tersebut tidak dapat diubah secara semulajadi tetapi dapat diubah dengan bantuan melalui pembedahan.
2. Apakah hikmah beriman kepada Qada dan Qadar?
a. Melatih diri untuk bersyukur dan bersabar. Orang-orang yang beriman kepada Qada dan Qadar apabila mendapat kejayaan akan bersyukur dan jika mendapat musibah akan diterima dengan penuh kesabaran. Firman Allah SWT,
“Dan apa sahaja nikmat yang ada pada kamu, datang daripada Allah SWT. Apabila kamu ditimpa musibah, hanya kepada Allah SWT kamu meminta pertolongan.”
(Surah An-Nahl, ayat: 35)
b. Menjauhkan diri daripada sifat sombong dan putus asa terhadap rahmat Allah SWT. Orang yang tidak beriman kepada Qada dan Qadar menganggap kejayaan adalah hasil usaha sendiri. Apabila dia gagal, dia mudah berputus asa dan menyalahkan ganggap kegagalan tersebut adalah ketetapan Allah SWT. Firman Allah SWT,
“Hai anak-anakku, pergilah kamu mencari berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa daripada rahmat Allah SWT. Sesungguhnya tidak ada orang yang berputus asa terhadap rahmat Allah SWT melainkan orang-orang kafir.
(Surah Yusuf, ayat: 87)
c. Meningkatkan keinginan untuk mencapai kejayaan. Pada hakikatnya manusia tidak mengetahui masib di masa akan datang sama ada dia akan berjaya ataupun gagal. Firman Allah SWT,
“Carilah kebahagiaan akhirat yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT kepadamu, dan janganlah melupakan kenikmatan dunia dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu melakukan kerosakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang melakukan kerosakan.”
(Surah al-Qashash, ayat: 77)
Ayat di atas menyatakan bahawa Allah SWT menuntut manusia untuk mencari kebahagiaan akhirat tetapi tidak melupakan kebahagiaan dunia. Manusia harus berbuat baik kepada orang lain sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik terhadap dirinya.
d. Mententeramkan jiwa manusia
Orang yang beriman dengan Qada dan Qadar sentiasa merasakan ketenangan. Mereka reda dengan setiap ketentuan Allah SWT. Firman Allah SWT,
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diredai-Nya. Maka masuklah ke dalam kumpulan hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga.”
(Surah al-Fajr, ayat: 27 hingga 30)
3. Kenapa Allah SWT melahirkan manusia dalam keadaan miskin dan cacat?
Apabila seseorang bayi lahir dalam keadaan cacat, kita akan meletakkan kesilapan seratus peratus kepada Allah SWT sedangkan perkara tersebut juga dipengaruhi oleh tindakan manusia sendiri seperti tahap kesihatan sperma kedua-dua ibu bapa dan kesihatan ibu semasa mengandungkan bayi tersebut persekitaran sebelum bayi tersebut lahir. Kemungkinan sperma atau ovum yang dihasilkan untuk menghasilkan bayi tersebut tidak normal dan sihat disebabkan kerana ibu dan bapa tidak mengamalkan cara hidup sihat seperti merokok, minum arak dan lain-lain sehingga mencacatkan perkembangan bayi tersebut.
Kita bukan menafikan ketetapan Allah SWT tetapi sebagai bakal ibu bapa, kita perlu menjaga tahap kesihatan diri masing-masing supaya dapat melahirkan bayi yang sihat dan sempurna. Sekiranya ibu bapa sudah berusaha dengan maksimum untuk menjaga tahap kesihatan dengan baik dan Allah SWT tetap mendapatkan ganugerahkan anak yang cacat, maka terdapat beberapa hikmah daripada kelahiran anak cacat tersebut. Antaranya ialah:
a. Allah menguji ibu bapa tersebut sebab hidup merupakan ujian seperti mana yang diterangkan dalam maksud ayat di bawah ini.
“...Tetapi Allah SWT hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlumba-lumbalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah SWT kembali kamu semuanya…”
(Surah al-Maidah, ayat: 48)
Jika ibu bapa tersebut dapat bersabar dalam membesarkan anak tersebut maka Allah akan memberikan kejayaan kepada anak tersebut sebagai balasan atas kesabaran tersebut.
b. Perkara yang kita anggap baik belum tentu baik pada pandangan Allah SWT. Ia dapat dibuktikan dalam maksud ayat di bawah.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia baik bagi kamu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagi kamu. Allah SWT mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
(Surah al-Baqarah, ayat: 216)
Allah mempunyai rancangan terhadap kelahiran bayi cacat tersebut sungguhpun ibu bapa merasa sial atas kelahiran tersebut tetapi ramai orang kurang upaya yang berjaya.
c. Allah SWT telah memilih ibu bapa tersebut supaya menjadi hamba-Nya yang sabar. Semua perkara tersebut hanya ujian daripada Allah SWT untuk melihat tahap kesabaran ibu bapa tersebut kerana anak yang cacat memerlukan perhatian yang lebih besar berbanding anak yang normal.
d. Allah SWT memberi peluang kepada orang lain untuk berbuat baik kepada anak cacat tersebut.
e. Allah SWT memberikan pengajaran dan keinsafan kepada orang lain supaya menghargai kesempurnaan yang diberikan oleh Allah SWT.
Kesimpulan
Beriman kepada Qada dan Qadar bermakna beriman kepada ketentuan Allah SWT sama ada baik ataupun buruk. Namun demikian, manusia harus berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai kejayaan kerana tidak ada seorang pun yang mengetahui nasibnya pada masa yang akan datang. Hanya Allah SWT sahaja yang mengetahui nasib setiap hamba-Nya. Oleh sebab itu, manusia wajib beriman dan percaya bahawa sesuatu kejayaan itu akan dicapai jika kita berusaha dengan bersungguh-sungguh.
No comments

Beriman Kepada Hari Kiamat


Pada asasnya, kehidupan manusia dibahagikan dua iaitu:
1. Tempat beramal adalah kehidupan di dunia yang bersifat sementara sahaja. Kehidupan di dunia perlu digunakan dengan sebaik-baiknya untuk menyiapkan sebagai persediaan untuk kehidupan yang kekal di akhirat kelak. Setiap manusia telah ditetapkan tempoh masa hidup di dunia ini dan semakin hari tempoh tersebut semakin singkat. Allah SWT berfirman dalam al-Quran yang bermaksud,
“Dan ingatlah pada hari Allah SWT mengumpulkan mereka. Mereka merasakan seolah-olah mereka tidak pernah tinggal di dunia kecuali sesaat sahaja pada waktu siang tersebut mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah SWT dan mereka tidak mendapat petunjuk.”
(Surah Yunus, ayat: 45)
2. Tempat pembalasan adalah hari akhirat, iaitu hari manusia mendapatkan ganjaran daripada setiap amalan yang dilakukan di dunia. Allah SWT berfirman dalam ayat di bawah ini yang bermaksud,
“Katakanlah, ‘Malaikat maut yang ditugaskan mencabut nyawa akan mematikan kamu. Kemudian, hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan (menerima balasan). Dan alangkah ngerinya, jika kamu melihat ketika orang-rang yang berdosa menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya dan berkata, ‘Ya Tuhan kami. Kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal soleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.’ "
(Surah as-Sajdah, ayat: 11 hingga 12)
A. PEMBAHAGIAN ALAM KEHIDUPAN
1. ALAM ROH
Alam roh merupakan alam ghaib yang tidak diketahui oleh manusia. Allah SWT melengkapi setiap manusia dengan roh seperti yang dinyatakan dalam maksud ayat di bawah ini.
“Dan ingatlah, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya dan telah meniupkan ke dalamnya roh ciptaan-Ku, maka tunduklah kamu kepada-Ku dengan bersujud.’ ”
(Surah al-Hijr, ayat: 28 hingga 29)
Hanya Allah SWT yang mengetahui tentang rahsia roh seperti bagaimana yang diterangkan dalam maksud ayat berikut.
“Dan mereka bertanya kepadamu wahai Nabi Muhammad SAW tentang roh. Katakanlah, ‘Roh adalah urusan Tuhanku dan kamu tidak diberikan pengetahuan melainkan sedikit sahaja!’ ”
(Surah al-Isra', ayat: 85)
2. ALAM RAHIM
Alam rahim merupakan alam terpenting sebelum manusia lahir ke dunia ini seperti mana yang diterangkan laporkan dalam maksud ayat berikut.
“Kemudian Kami jadikan sari pati air mani yang disimpan dalam tempat yang kukuh iaitu rahim. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
(Surah al-Mukminun, ayat: 13 hingga 14)
3. ALAM DUNIA
Allah SWT menciptakan manusia daripada setitis air mani. Demikian juga, Allah SWT menciptakan manusia daripada sperma yang bercantum dengan sel telur. Selepas melalui beberapa tahap perkembangan, embrio tersebut akhirnya akan menjadi bayi dan dilahirkan ke dunia. Bayi tersebut berkembang menjadi kanak-kanak, selepas itu menjadi dewasa dan menghasilkan keturunan semula dan akhirnya mati. Kitaran tersebut akan berterusan sehingga ke destinasi sementara iaitu kematian seperti mana yang dilaporkan dalam maksud ayat berikut.
“Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah SWT akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.”
(Surah Muhammad, ayat: 36)
4. ALAM BARZAKH
Kehidupan selepas mati sehingga datangnya hari kiamat ada diterangkan oleh Allah SWT dalam ayat di bawah ini.
“Demikianlah keadaan orang-orang kafir. Apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia, agar aku berbuat amal yang soleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka, ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.”
(Surah al-Mukminun, ayat: 99 hingga 100)
Amalan akan mula diPerhitungan amal bermula di alam barzakh seperti diterangkan dalam maksud ayat di bawah ini.
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. Dikatakan kepada malaikat, ‘Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.’ "
(Surah al-Mukmin, ayat: 46)
Manakala orang-orang yang beramal soleh akan mendapatkan kemenangan seperti yang dilaporkan dalam ayat di bawah ini.
“Janganlah kamu menganggap bahawa orang-orang yang gugur di jalan Allah SWT itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan kurnia Allah SWT yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergembira irang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakangnya dan belum menyusul mereka, bahawa tidak ada kerisauan khuatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”
(Surah Ali-Imran, ayat: 169 hingga 170)
5. ALAM AKHIRAT
Hari kiamat adalah hari berakhir bagi kehidupan di dunia. Sebahagian orang bukan Islam menafikan kewujudan hari kiamat. Muslim Orang Islam wajib beriman kepada hari kiamat. Kewujudan hari kiamat dapat dibuktikan melalui fakta yang terdapat dalam al-Quran dan fenomena alam semesta. Al-Quran menerangkan tentang hari kiamat secara terperinci. Secara semulajadi, manusia mempercayai kehidupan selepas mati walaupun ia tidak dapat dibuktikan secara saintifik.
Ramai juga yang menafikan keterangan al-Quran tentang hari kiamat kerana tidak dapat dibuktikan secara saintifik dan logik. Namun demikian, penjelasan al-Quran tentang hari kiamat tidak dapat ditolak secara saintifik kerana teori-teori yang terdapat dalam al-Quran tentang sains dapat terdibuktikan secara saintifik dan sesuai tidak bercanggah dengan sains moden. Oleh itu, teori tentang hari kiamat yang diterangkan dalam al-Quran tidak dapat dinafikan secara saintifik. Firman Allah,
“Tidakkah kamu perhatikan air mani yang kamu tumpahkan? Kamukah yang menciptakannya atau Kami? Kami telah menentukan kematian bagi kamu dan Kami tidak dapat dihalang untuk mengubahsuai sifat-sifat kamu dan mengubah kamu kepada bentuk yang tidak kamu ketahui.”
(Surah al-Waqi’ah, ayat: 58 hingga 61)
Allah SWT telah menjadikan alam semesta. Sekiranya Allah SWT mampu mewujudkan alam semesta, maka sudah pasti Dia juga mampu menghancurkannya. Kehidupan akan berakhir secara keseluruhan pada hari kiamat. Secara semulajadi, manusia mempercayai kehidupan selepas mati walaupun ia tidak dapat dibuktikan secara saintifik.
a. Tanda-tanda akan datang hari kiamat
Kehidupan di dunia ini akan berakhir apabila tiba hari kiamat. Antara tanda-tanda sebelum kedatangan hari kiamat ialah:
1. Penaklukan Baitul Maqdis
Sebelum kiamat tiba, maka Baitul Maqdis akan dikuasai semula oleh orang Islam seperti mana yang dilaporkan dalam hadis berikut.
Rauf bin Malik melaporkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, ‘Saya menghitung enam perkara menjelang hari kiamat.’ Baginda berkata salah satunya adalah penaklukan Baitul Maqdis.
(Direkodkan dalam Sahih Bukhari)
2. Maksiat berlaku di merata tempat
Amalan maksiat dilakukan secara melampau bahkan mereka tidak segan melakukan maksiat di khalayak ramai seperti bagaimana yang dilaporkan dalam hadis berikut.
Anas bin Malik melaporkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara tanda hari kiamat adalah ilmu diangkat, kejahilan meningkat, perzinaan melampau, semakin ramai orang minum arak, lelaki sedikit dan perempuan lebih ramai bahkan 50 perempuan hanya seorang lelaki.”
(Direkodkan dalam Sahih Bukhari)
a. Ilmu diangkat dari dunia Orang-orang alim ramai yang meninggal
Keberkatan ilmu ditarik oleh Allah SWT dengan berkurangnya orang-orang bijak pandai seperti mana yang dilaporkan dalam hadis berikut.
Tidak akan datang hari Kiamat sehingga Allah SWTmengambil orang-orang yang baik dan pakar agama dari permukaan bumi ini, yang tinggal hanya orang-orang yang hina dan orang-orang yang tidak mengetahui amalan baik dan amalan buru.
(Dilaporkan daripada Ahmad)
b. Perbuatan jahat melampau
Manusia tidak berasa malu untuk melakukan maksiat seperti yang telah dilaporkan dalam hadis di bawah ini.
Tidak akan datang hari kiamat sehingga maksiat dan kata-kata kesat berlaku di merata tempat, memutuskan silaturahim dan bermusuhan dengan jiran.
(Dilaporkan daripada Ahmad dan Hakim)
c. Pembunuhan di merata tempat
Setiap hari berlaku pembunuhan di merata dunia sehingga manusia hidup dalam ketakutan seperti mana yang telah dilaporkan dalam hadis berikut.
Abu Hurairah melaporkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan berlaku kiamat sehingga hajaj berlaku di merata tempat.” Sahabat bertanya, “Apakah haraj wahai Rasulullah SAW?” Rasulullah SAW menjawab, “Haraj adalah pembunuhan.”
(Direkodkan dalam Sahih Bukhari)
d. Zina dilakukan secara terbuka merata tempat
Apabila zina dilakukan secara terbuka melampau di merata tempat, maka kiamat akan segera tiba seperti bagaimana yang dinyatakan dalam hadis berikut.
Hanya manusia yang jahat terseksa. Mereka berzina seperti keldai dan pada zaman inilah akan datang kiamat.
(Direkodkan dalam Sahih Muslim)
e. Fitnah melampau
Manusia saling fitnah-memfitnah untuk mendapatkan keuntungan yang sementara di dunia ini seperti yang dilaporkan dalam hadis berikut.
Abu Hurairah melaporkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan berlaku hari kiamat sehingga fitnah melampau, penipuan semakin banyak dan pasar semakin berdekatan.”
(Dilaporkan daripada Ahmad)
3. Perempuan memakai baju tetapi seperti berbogel
Perempuan mendedahkan aurat secara melampau. Mereka memakai pakaian tetapi tidak menutup aurat seperti yang ditetapkan dalam Islam. Semakin ramai perempuan yang memakai baju yang ketat dan nipis sehingga mendedahkan aurat seperti mana yang dilaporkan dalam hadis berikut.
Abu Hurairah melaporkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Di antara tanda-tanda akan datang hari kiamat adalah apabila perempuan memakai pakaian tetapi telanjang.”
4. Muzik di merata tempat
Manusia semakin leka dengan hiburan sehingga muzik terdapat di merata tempat seperti yang dilaporkan dalam hadis berikut.
Pada akhir zaman akan berlaku tanah runtuh, kerusuhan dan pengubahsuaian muka. Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah SAW, bilakah perkara ini akan belaku?” Baginda menjawab, “Apabila muzik dan penyanyi perempuan berleluasa maharajalela.”
(Dilaporkan daripada Ibnu Majah)
5. Orang Islam bermegah-megah dalam membina masjid
Kini, orang Islam Muslim berlumba-lumba untuk membina dan mencantikkan masjid yang cantik-cantik tetapi tidak diceriakan amanahkan dengan aktiviti masyarakat dan solat jemaah. Perkara ini sesuai dengan hadis yang dilaporkan di bawah ini.
Di antara tanda-tanda kiamat semakin dekat adalah manusia berlumba-lumba dalam membina masjid.
(Dilaporkan daripada an-Nasa’i)
6. Salam hanya diucapkan kepada orang-orang yang dikenali sahaja
Salam semakin asing diucapkan oleh orang Islam kecuali hanya dalam kalangan orang-orang yang dikenali sahaja. Perkara ini Ia dilaporkan dalam hadis di bawah ini yang bermaksud,
Sesungguhnya di antara tanda-tanda Kiamat akan tiba ialah manusia tidak mahu memberi salam selain daripada orang yang dikenalinya.
(Dilaporkan daripada Tabrani)
7. Orang-orang hina dipuja
Orang-orang yang bodoh dan melakukan maksiat dipuji oleh masyarakat awam kebanyakan manusia seperti yang dilaporkan dalam hadis berikut.
Di antara tanda-tanda kedatangan hari Kiamat semakin dekat adalah dunia ditadbir oleh orang bodoh dan hina. Orang yang paling baik pada masa tersebut adalah orang yang beriman dan ditemani oleh orang-orang yang mulia.
(Dilaporkan daripada Thabrani)
8. Memberikan kesaksian palsu
Apabila dilakukan Penghakiman telah dicabuli oleh terhadap sesuatu kes, maka ramai yang memberikan kesaksian palsu kerana dirasuah bayar ataupun demi kepentingan lainnya. Oleh itu, penindasan berlaku di merata tempat. Ia dilaporkan dalam hadis berikut.
Sesungguhnya sebelum datang hari Kiamat akan berlaku banyak kesaksian palsu dan kebenaran akan disembunyikan.
(Dilaporkan daripada Ahmad)
9. Pengembala menjadi kaya
Kerjaya pengembala kambing yang biasanya hanya cukup makan telah menjadi kaya raya seperti yang dilaporkan dalam hadis berikut.
Rasulullah SAW ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda Kiamat. Beliau menjawab, “Seorang hamba melahirkan tuannya dan engkau melihat orang-orang yang tidak memakai alas kaki, bogel dan miskin, pengembala berlumba-lumba membina bangunan tinggi.”
(Direkodkan dalam Sahih Bukhari)
10. Amanah diabaikan
Amanah tidak diendahkan Orang-orang pada masa tersebut tidak mengendahkan amanah yang diberikan, sehingga banyak berlaku penyalahgunaan amanah dan rasuah seperti mana yang dilaporkan dalam hadis berikut.
Jabir melaporkan bahawa semasa Nabi Muhammad SAW sedang bercakap dalam satu majlis, seorang Arab Badwi sampai dan bertanya, “Bilakah kiamat akan berlaku?” Rasulullah SAW meneruskan ucapannya. Sebahagian sahabat berkata, “Rasulullah SAW mendengar soalan tersebut tetapi tidak menyukai soalan yang ditanyakan.” Sebahagian sahabat mengatakan Rasulullah SAW tidak mendengar. Selepas Rasulullah SAW menghabiskan ucapannya, beliau bertanya, “Ke mana yang bertanya tadi?” Berkata lelaki Badwi tersebut, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW berkata, “Jika amanah diabaikan, maka tunggulah Kiamat.” Beliau bertanya, “Bagaimana mengabaikan amanah?” Rasulullah SAW menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.”
(Direkodkan dalam Sahih Bukhari)
11. Riba melampau
Orang-orang Islam tidak lagi mempedulikan cara mendapatkan duit sama ada halal ataupun haram. Muslim anusia tidak dapat melepaskan diri daripada riba kerana hampir semua kehidupan manusia dipenuhi oleh riba. Ia dilaporkan dalam ayat di bawah ini.
Abu Hurairah melaporkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Akan datang satu masa, semua akan makan riba paling kurang pun akan makan saki-bakinya cebisan-cebisannya.”
(Dilaporkan daripada Abu Dawud, Ibnu Majah dan Baihaqi)
Selain tanda-tanda di atas terdapat Manakala tanda-tanda lain apabila kiamata semakinpaling dekat akan datang hari kiamat adalah seperti dilaporkan dalam hadis berikut.
Huzaifah bin Asid al-Ghafiri berkata, Rasulullah SAW datang kepada kami semasa kami sedang berbincang. Beliau bertanya, “Apa yang kamu perbincangkan?” Kami menjawab, “Kami sedang membahas tentang hari Kiamat.” Nabi bersabda, “Tidak akan berlaku kiamat sehingga kamu melihat sepuluh tanda.” Beliau menyebutkan, Asap, Dajal, haiwan, matahari terbit dari sebelah tenggelamnya, turun Isa bin Maryam dan Yakjuj dan Makjuj, tiga kali gempa bumi (di timur, barat dan semenanjung Arab), yang terakhir api keluar di negeri Yaman dan menghalang manusia ke padang Masyar.
(Direkodkan dalam Sahih Muslim)
1. Dajal
Dajal turun ke dunia dan mengajak manusia untuk mengikuti jalannya. Kebanyakan manusia mengikuti jalan Dajal kerana taksub dengan kehebatan yang ditunjukkan oleh Dajal seperti dilaporkan dalam hadis berikut.
Nabi SAW bersabda, “Dajal akan muncul di bahagian suatu tempat di timur bernama Khurasan. Pengikutnya adalah manusia yang berwajah seperti perisai yang telah dipalu dengan tukul.”
(Dilaporkan daripada Tirmidzi)
2. Haiwan besar
Akan muncul sejenis haiwan yang besar dan memberikan tanda kepada orang beriman dan orang kafir seperti yang dilaporkan dalam hadis di bawah ini.
Haiwan yang wujud sebagai tanda akan datang hari kiamat dan membawa cincin Nabi Sulaiman dan tongkat Nabi Musa. Kemudian memberi tanda di muka orang mukmin dengan menggunakan tongkat dan memberi tanda pada muka orang kafir dengan menggunakan cincin tersebut sehingga semua tetamu berkumpul dan mengucapkan, “Hai orang mukmin” dan yang lain mengucapkan, “Hai orang kafir.”
(Dilaporkan daripada Ahmad Tirmizi, Ibnu Majah dan Hakim)
3. Matahari terbit di aripada sebelah barat
Apabila matahari terbit dari sebelah barat, maka kiamat sudah semakin dekat. Ia dilaporkan dalam hadis di bawah ini.
Abu Hurairah melaporkan bahawa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kiamat tidak akan berlaku sehingga matahari terbit dari sebelah barat. Manusia akan menyaksikannya, sesiapa yang ada pada masa tersebut akan percaya tetapi masa tersebut tidak ada guna iman seseorang yang belum beriman sebelumnya.”
(Direkodkan dalam Sahih Muslim)
4. Nabi Isa turun ke bumi
Nabi Isa akan turun ke dunia untuk mengajar semula ajaran Nabi Muhammad SAW. Ia dilaporkan dalam hadis berikut.
Abu Hurairah melaporkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Demi zat yang jiwaku ada dalam kekuasaan-Nya, sangat dekat tiba kiamat apabila Nabi Isa putera Maryam turun dalam kalangan kamu yang menjadi seorang hakim yang adil...”
5. Orang Islam memerangi Yahudi
Orang Islam akan memerangi orang Yahudi seperti . Ia dinyatakan dalam hadis berikut.
Abu Hurairah melaporkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan berlaku kiamat sehingga orang Islam memerangi kaum Yahudi dan Yahudi bersembunyi di belakang batu dan pokok, kemudian batu dan pokok berkata, ‘Hai orang Islam, orang Yahudi ada di belakang saya. Ke marilah, dan bunuhlah ia, kecuali pokok Gahrqad.’ Sesungguhnya pokok tersebut adalah pokok Yahudi dan ia melindungi Yahudi.”
(Direkodkan dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim)
6. Keluar Yakjuj dan Makjuj
Yakjuj dan Makjuj akan keluar ke dunia ini seperti dilaporkan dalam hadis berikut.
Abu Hurairah melaporkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT telah membuka tirai dinding Yakjuj dan Makjuj sebesar ini sambil melengkungkan jari telunjuk dengan ibu jari.”
(Muttafaq Alaihi)
b. Gambaran Hari Kiamat
Kedaan hari kiamat diterangkan dalam ayat di bawah ini yang bermaksud,
“Apabila matahari dilingkari cahaya dan lenyap. Dan bintang-bintang gugur bertaburan. Dan gunung-ganang menjadi debu berterbangan ke angkasa. Dan unta-unta yang bunting terbiar. Dan haiwan-haiwan liar dihimpunkan. Dan lautan meluap-luap bercampur baur. Dan tiap-tiap diri disatukan dengan pasangannya. Dan anak-anak perempuan yang ditanam hidup-hidup ditanya, ‘Atas sebab apakah mereka dibunuh?’ Dan apabila catatan amal dibentangkan, dan langit dicabut daripada tempatnya. Dan neraka dinyalakan dan syurga didekatkan, maka fahamlah amalan yang telah dikerjakannya.’ ”
(Surah at-Takwir, ayat: 1 hingga 14)
Ayat di atas menerangkan tentang kedaan pada hari kiamat, pada hari tersebut semua manusia hanya memikirkan diri senidiri. Bahkan ibu-ibu yang sedang menyusui akan mecampakkan lupakan anaknya mereka semata-mata kerana ingin menyelamatkan dirinya. Allah berfirman dalam ayat di bawah ini yang bermaksud, Allah,
“Wahai sekalian manusia! Bertakwalah kepada Tuhan kamu! Sesungguhnya gempa hari kiamat cukup dahsyat. Pada hari tersebut, kamu melihat peristiwa mengerikan, ibu yang menyusukan anak melupakan anak yang disusukan dan perempuan yang mengandung akan menggugurkan kandungannya dan engkau akan melihat manusia mabuk. Padahal mereka tidak mabuk, azab Allah SWT cukup mengerikan.”
(Surah al-Hajj, ayat: 1 hingga 2)
c. Manusia dibangkitkan semula
Allah SWT akan membangkitkan manusia yang telah mati, amalan mereka di dunia ini akan akan untuk dihisab amalan mereka. Orang-orang yang beriman kepada hari akhirat akan berusaha melakukan kebajikan dan menyeru manusia kepada jalan kebenaran. Jika semua manusia mempercayai hari kebangkitan, maka semua manusia akan melakukan amalan kebaikan semata-mata. Firman Allah SWT,
“Pembalasan orang-orang yang berbuat jahat sesuai dengan kejahatan yang mereka lakukan dan membalas orang-orang yang berbuat baik dengan balasan yang sebaik-baiknya.”
(Surah an-Najm, ayat: 31)
Allah SWT menciptakan jin dan manusia supaya mengabdikan diri kepada diri-Nya Allah. Allah SWT akan melipatgandakan balasan bagi orang-orang yang melakukan amalan kebaikan manakala orang-orang yang melakukan kejahatan hanya akan dibalas setimpal dengan kadar amalan tersebut. Ini membuktikan Allah SWT sangat mengasihi dan menyayangi hamba-hamba-Nya. Allah berfirman dalam ayat di bawah ini yang bermaksud, Allah SWT,
“Patutkah kamu menyangka bahawa Kami hanya menciptakan kamu tidak ada sebarang hikmah pada ciptaan itu? Dan kamu menyangka tidak akan dikembalikan kepada Kami.”
(Surah al-Mukminun, ayat: 115)
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya hari keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, iaitu hari ditiup sangkakala lalu kamu datang berkumpulan-kumpulan.”
(Surah an-Naba’, ayat: 17 hingga 18)
d. Hari penghisaban amalan manusia
Pada hari tersebut akan dibentangkan semua amalan manusia. Ia dinyatakan dalam maksud ayat di bawah ini.
“Dan diletakkan buku catatan amalan, maka kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang tercatat di dalamnya, dan mereka berkata, ‘Aduhai celaka kami, buku apakah ini tidak meninggalkan perkara kecil dan besar, melainkan mencatat semuanya.’ Dan mereka mendapati apa yang telah mereka kerjakan ada tercatat didalamnya. Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun."
(Surah al-Kahfi, ayat: 49)
Setiap amalan manusia akan dinilai seperti mana yang dilaporkan dalam maksud ayat di bawah ini.
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat. Maka tidak ada seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Dan jika amalan seberat biji sawi pun pasti Kami datangkan pahalanya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.”
(Surah al-Anbiya, ayat: 7)
Setiap amalan sama ada baik atau buruk akan dihisab oleh Allah SWT. Sesiapa yang melakukan amalan kebaikan semasa di dunia, akan dibalas dengan syurga dan sesiapa yang melakukan amalan kejahatan, akan dibalas dengan neraka. Ia sejajar dengan maksud ayat di bawah ini.
“Barang siapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka adalah orang-orang yang bertuah. Dan barang siapa ringan timbangannya, maka mereka adalah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri. Mereka kekal di dalam neraka Jahanam.
(Surah al-Mukminun, ayat: 102 hingga 103)
Selepas melepasi penghisaban tersebut, maka semua akan melalui titian sirat terlebih dahulu sebelum tiba di syurga. Perjalanan tersebut Ia dapat digambarkan melalui maksud ayat di bawah ini.
“Dan tidak ada seorang pun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Perkara ini adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan oleh Tuhanmu. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”
(Surah Maryam, ayat 71 hingga 72)
e. Kehidupan dalam syurga dan neraka
Orang-orang yang beriman kepada hari akhirat akan melakukan kebajikan dengan harapan mendapat balasan syurga. Manakala orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat akan melakukan apa sahaja untuk mendapatkan kesenangan dunia yang sementara. Firman Allah SWT,
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan hari akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberikan balasan melainkan apa yang mereka kerjakan.”
(Surah al-A’raf, ayat: 147)
Orang-orang yang beriman kepada hari akhirat tidak akan rugi sungguhpun ekiranya hari akhirat tidak wujud. Mereka Sedangkan orang-orang yang beriman kepada hari akhirat akan tetap beruntung jika hari akhirat tidak wujud. Kebaikan yang dilakukan akan memberikan manfaat kepada orang lain. Manakala orang yang tidak beriman dengan hari kiamat pula akan rugi jika hari kiamat betul-betul wujud kerana mereka akan diseksa di dalam neraka. Firman Allah SWT,
“Dan tidaklah kehidupan dunia melainkan senda gurau dan main-main. Sesungguhnya akhirat kehidupan yang sebenar adalah akhirat jika mereka mengetahui.”
(Surah al-Ankabut, ayat: 64)
Umat Islam haruslah menjadikan kehidupan akhirat sebagai matlamat yang sebenar. Kehidupan dunia perlu digunakan dengan baik hanya untuk mencapai kehidupan akhirat yang kekal. Mereka tidak dilalaikan oleh kemewahan dunia, mereka mengawal kemewahan dunia untuk meraih keredaan Allah SWT.
Kehidupan dalam Syurga
Allah SWT akan memberikan syurga kepada orang-orang yang melakukan amalan kebaikan seperti . Ia telah diterangkan dalam maksud ayat di bawah ini.
“Sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahawa bagi mereka disediakan syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam syurga-syurga itu. Mereka mengatakan, ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.”
(Surah al-Baqarah, ayat: 25)
Dalam maksud ayat yang lain, diterangkan tentang kenikmatan dalam syurga seperti berikut.
“Sifat syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa seperti air sungai sentiasa mengalir di sekitar taman; makanan kekal, tidak habis-habis.”
(Surah al-Ra'ad, ayat: 35)
Ayat di atas menerangkan tentang keadaan bahawa kehidupan penghuni syurga yang diberikan penghormatan oleh Allah SWT dalam al-Quran. Mereka kekal di dalamnya dan mendapat kenikmatan yang dijanjikan oleh Allah SWT. Kehidupan dalam syurga melebihi kehidupan raja dan permaisuri di dalam istana.
Kehidupan dalam Neraka
Orang-orang yang tidak beriman dan melakukan amalan kejahatan pula akan dicampakkan ke dalam neraka seperti yang digambarkan dalam maksud ayat di bawah.
“Tidak! Sesungguhnya orang-orang kafir akan dicampakkan ke dalam "al-Hutamah". Bagaimana engkau mengetahui al-Hutamah itu? Ia adalah api yang dinyalakan dan menjulang ke hati.”
(Surah al-Humazah, ayat: 4 hingga 7)
Keadaan dalam neraka digambarkan lebih jelas dalam maksud ayat di bawah.
“Mereka diseksa dalam angin yang membakar dan air yang menggelegak, serta naungan daripada asap hitam yang panas tidak sejuk dan tidak memberi kesenangan.”
(Surah al-Waaqi’ah, ayat: 42 hingga 44)
Seksa dalam neraka digambarkan dalam maksud ayat di bawah.
“Maka orang-orang kafir akan diberikan pakaian daripada api neraka, serta dicurahkan air panas yang menggelegak ke atas kepala mereka sehingga menghancurkan isi perut dan kulit mereka. Dan disediakan batang besi untuk menyeksa mereka. Setiap kali mereka mahu keluar daripada neraka kerana azab, mereka dikembalikan padanya, serta diserukan, ‘Rasakanlah azab seksa yang membakar!’ ”
(Surah al-Haj, ayat: 19 hingga 22)

PERBINCANGAN Soalan Lazim
1. Betulkah terdapat kehidupan selepas mati?
a. Semua rasul menyampaikan tentang kehidupan selepas mati
Rasul-rasul telah membawa bukti-bukti kerasulannya sehingga mereka diterima oleh kaumnya. Jadi setiap berita yang disampaikan adalah benar termasuk juga tentang kehidupan seelpas mati. Rasul-rasul telah menyampaikan berita tentang kehidupan selepas mati dan balasan terhadap amal yang dilakukan di dunia yang akan diperolehi mengikut kadar amalan masing-masing iaitu syurga atau neraka.
b. Kebenaran setiap berita yang disampaikan oleh al-Quran
Setiap kandungan al-Quran terbukti kebenarannya, baik perkara lampau dan sedang berlaku ataupun ramalan di masa yang akan datang. Oleh itu, setiap berita yang disampaikan di dalam al-Quran tentang kehidupan akan datang akan terbukti, termasuk juga berita tentang kehidupan selepas mati.
c. Manusia mencintai keadilan
Setiap manusia dilengkapi dengan perasaan mencintai keadilan dan membenci kezaliman. Perasaan tersebut diberikan oleh Allah pencipta manusia. Jika manusia mempunyai perasaan tersebut, maka Allah pencipta manusia mempunyai perasaan yang lebih hebat tentang keadilan. Allah SWT berfirman,
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta isi yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian adalah anggapan orang-orang kafir. Maka celakalah orang-orang kafir kerana mereka akan masuk neraka. Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang soleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerosakan di muka bumi? Patutkah Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?”
(Surah Saad, ayat: 27 hingga 28)
d. Kewujudan roh sebagai perkara ghaib
Roh adalah perkara yang paling sukar difahami dalam bidang sains dan falsafah kerana roh tidak dapat diterokai oleh minda manusia. Setiap manusia dilengkapi oleh roh seperti mana yang diceritakan dalam maksud ayat di bawah ini.
“Dan mereka bertanya kepadamu wahai Muhammad tentang roh. Katakanlah, ‘Roh adalah urusan Tuhanku dan kamu tidak diberikan pengetahuan melainkan sedikit sahaja!’ ”
(Surah al-Isra', ayat: 85)
Roh merupakan titipan Allah SWT pada manusia untuk sementara. Apabila telah tiba masanya, roh tersebut akan diambil semula. Firman Allah SWT,
“Alangkah baik semasa roh hampir sampai kepada kerongkong dan kamu berada di sisi menyaksikan keadaannya.”
(Surah al-Waqiah, ayat: 83 hingga 84)
e. Dialog di antara Nabi Ibrahim dengan Allah SWT diterangkan seperti bagaimana dalam maksud ayat di bawah ini.
“Ingatlah ketika Ibrahim berkata, ‘Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.’ Allah SWT berfirman, ‘Belum yakinkah kamu?’ Ibrahim menjawab, ‘Aku telah meyakininya tetapi supaya hatiku kekal dengan imanku.’ Allah SWT berfirman, ‘Ambillah empat ekor burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit, satu bahagian dari bahagian-bahagian tersebut. Kemudian panggil mereka, nescaya mereka akan datang kepadamu dengan segera…’ ”
(Surah al-Baqarah, ayat: 260)
Ayat di atas menunjukkan kebangkitan semula manusia yang telah mati kepada Nabi Ibrahim seperti Allah bagaimana beliau menghidupkan burung-burung tersebut dengan izin Allah SWT.
2. Kenapa Allah SWT menjadikan syurga dan neraka?
a. Ujian untuk mendapatkan hamba-Nya yang terbaik Allah SWT menjadikan syurga dan neraka untuk menguji manusia. Allah SWT mengetahui pengakhiran daripada kehidupan manusia tetapi manusia tidak mengetahui jalan kehidupannya. Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih jalan kebaikan ataupun kejahatan. Oleh itu, Manusia perlu berusaha untuk melakukan kebaikan supaya mendapatkan ganjaran syurga.
b. Pemangkain untuk manusia melakukan kebaikan
Allah SWT memberikan akal kepada manusia untuk mengenali kebaikan dan keburukan. Sesiapa yang memiih kebaikan akan mendapat ganjaran syurga dan sesiapa yang memilih keburukan akan mendapat ganjaran neraka. Ganjaran syurga dan neraka telah akan mendorong manusia yang mulanya banyak untuk melakukan kebaikan silapan untuk memperbaiki diri bagi supaya mendapatkan syurga ganjaran yang terbaik di akhirat kelak.
c. Allah berlaku adil
Ganjaran syurga kepada orang yang berbuat baik dan neraka kepada orang yang berbuat jahat adalah keadilan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya. Jika tidak ada balasan selepas mati maka kejahatan akan berlaku di merata tempat. Oleh itu Allah akan memberikan ganjaran syurga kepada orang-orang yang melakukan kebaikan sebagai keadilan atas amalannya.
Analogi
Cikgu mengadakan peperiksaan akhir tahun untuk melihat pelajar terbaik, walaupun cikgu telah mengenal pasti pelajar yang rajin dan bijak di dalam kelas. Peperiksaan akan mendorong semua pelajar untuk menunjukkan kebolehan masing-masing mencapai kejayaan. Pelajar yang rajin mengulangkaji membuat persiapan untuk menghadapi peperiksaan akan mendapatkan keputusan yang cemerlang meskipun di dalam kelas dia adalah pelajar tercorot tersebut kurang menyerlah. Saguhati atau anugerah yang diberikan oleh cikgu telah mendorong pelajar untuk mendapatkan keputusan cemerlang.
d. Manusia dilengkapi oleh minda untuk berfikir dan membuat pilihan mana yang terbaik untuk dirinya. Manusia diberikan peluang untuk menggunakan akal dalam mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Jika manusia ingin memasuki syurga maka mereka perlu melakukan amalan untuk mendapatkan tiket untuk masuk syurga. Adapun tiket untuk mendapatkan syurga adalah mengamalkan perintah Allah dan meninggalkan Sebaliknya, sekiranya mereka ingin memasuki neraka, mereka mengabaikan sahaja perintah dan larangan Allah SWT.
e. Syaitan hanya diberi peluang untuk menghasut manusia tetapi keputusan tetap di tangan manusia. Ia dilaporkan dalam maksud ayat di bawah ini.
“Dan berkatalah syaitan tatkala hisab telah selesai, ‘Sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku mengingkarinya yalahinya. Sekali-kali Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekadar menyeru kamu dan kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan kamu mempersekutukan aku dengan Allah SWT sejak dahulu.’ Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat seksaan yang pedih.”
(Surah Ibrahim, ayat: 22)
Ayat di atas menerangkan bahawa syaitan hanya mampu menghasut manusia sedangkan keputusan terletak pada manusia sendiri. Oleh sebab itu, setiap keputusan yang diambil perlu difikirkan kesan terhadap dirinya sendiri.
f. Allah SWT tidak akan menzalimi manusia walaupun sedikit. Setiap amalan yang dilakukan akan mendapatkan balasan yang setimpal seperti yang diterangkan dalam maksud ayat di bawah ini.
“Sesungguhnya Allah SWT tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarah. Dan jika ada kebajikan sebesar zarah, nescaya Allah SWT akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.”
(Surah an-Nisak, ayat: 40)
Ayat di atas menerangkan bahawa Allah SWT akan menilai setiap amalan manusia walau sebesar atom sekalipun.
Kesimpulan
Beriman kepada hari kiamat merupakan salah satu rukun iman. Kewujudan hari akhirat telah diterangkan dalam al-Quran dengan pelbagai bukti-bukti yang nyata. Orang-orang yang beriman kepada hari kiamat akan mendapatkan erima pendorong motivasi untuk sentiasa melakukan kebaikan.
No comments